Luhut Soal Swasta Mau Jual Avtur: Tidak Ada Masalah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal untuk membuka kesempatan bagi swasta berbisnis avtur di Indonesia. Menurutnya, penjual avtur sebaiknya lebih dari satu operator.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal untuk membuka kesempatan bagi swasta berbisnis avtur di Indonesia. Menurutnya, penjual avtur sebaiknya lebih dari satu operator.
"Yang jelas kita mau lihat ada jangan satu lah intinya (operator)," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (3/12).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Adipati Lumajang meninggal? Adipati Lumajang, (Putra/Cucu Suropati), meninggal dilereng selatan Gunung Semeru pada tahun 1767.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
Menurut Luhut, penjual avtur swasta tidak menutup kemungkinan berasal dari luar negeri, hal tersebut pun tidak menjadi masalah. "Ya jelas pasti lah boleh, tidak ada masalah," ujarnya.
Namun ketika ditanyakan pihak swasta ditugaskan menjual avtur di Indonesia Timur, Luhut belum bisa memastikan. Pasalnya, pembahasan harga avtur yang direncanakan hari ini ditunda.
"Kita tunda rapatnya, kita lihat lagi nanti lah," tegasnya.
Penjualan Avtur di Bandara Kecil
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, jika ada pihak swasta yang ingin berjualan avtur di Indonesia, maka penjualan avtur tidak hanya di bandara besar tetapi juga harus menjual avtur di bandara yang ada di wilayah terpencil. Hal ini untuk membuktikan harga avtur yang dijual Pertamina kompetitif.
"Mau enggak main di pelosok pelosok. Iya dong harus ikut bareng semua," kata Arifin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/11).
Menurutnya, harga avtur di bandara wilayah terpencil jauh lebih tinggi sebab biaya penyalurannya lebih mahal karena kondisi geografis yang sulit diakses. Saat ini hanya Pertamina yang mau menjual avtur di bandara terpencil tersebut.
"Sekarang kan yang jadi backbone Pertamina dia bisa mencapai seluruh pelabuhan udara yang dipelosok dan cost itu tinggi untuk angkut ," ujar Arifin.
Kementerian ESDM pun sedang melakukan evaluasi ulang pembentukan harga avtur Pertamina, untuk mencari kemungkinan ada struktur pembentukan harga yang bisa dipangkas. "Kita lagi bahas, dan ternyata Pertamina juga punya avtur cukup banyak," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)