Megawati Ajak Emak-Emak Konsumsi Mi Shirataki, Berapa Harganya?
Megawati menganjurkan, para ibu untuk sebaiknya memberi makan buah hatinya dengan mi shirataki. Mi shirataki terbuat dari porang yang jauh lebih sehat ketimbang mie instan.
Porang sebagai alternatif pangan pengganti beras kian populer di masyarakat. Porang dikenal memiliki kandungan rendah kalori, tinggi serat, hingga berbagai zat berkhasiat lainnya.
Dalam catatan Merdeka.com, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pernah meminta para ibu untuk lebih menguasai pengetahuan terkait gizi dalam makanan. Antara lain dengan tidak mengizinkan anak-anak mengonsumsi mi instan.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Kapan Soeharto dipanggil 'monyet'? Saat Perang kemerdekaan, Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan Mayor Soeharto untuk bertahan di puncak sebuah bukit yang strategis.
-
Mengapa Megawati Hangestri menjadi trending topic di Twitter? Nama Megawati Hangestri kini kembali menjadi trending topic di Twitter usai dirinya menjadi MVP di Liga Voli Korea untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
Megawati menganjurkan, para ibu untuk sebaiknya memberi makan buah hatinya dengan mi shirataki. Mie shirataki terbuat dari porang yang jauh lebih sehat ketimbang mie instan.
"Coba buka yang namanya porang, itu gampang sekali di Google. Berunding lah kalian. Makanan sebegitu banyak, berhentilah memberi anak kalian itu mi. Tapi mi shirataki boleh. Karena ini dari porang," kata Megawati dikutip, Kamis (8/8).
Dia mengaku sedih lantaran Jepang mampu menciptakan olahan porang berupa mi shirataki. Padahal, porang merupakan jenis umbi-umbian yang mudah di temui di wilayah Indonesia.
"Yang saya sedih, ini beras merah putih. Ini beras putih (shiratakie). Ini mi-nya, ini seperti agar-agar. Yang saya sedih, semua bahannya porang. Yang bikin Jepang. Itu yang saya protes keras. Bahannya dari kita, tapi yang bikin orang," ungkapnya.
Terlebih, Indonesia masih dihadapkan pada persoalan stunting atau gizi buruk. Dia meminta masyarakat untuk lebih kreatif dalam menciptakan alternatif pangan pengganti beras yang lebih sehat.
"Dari sisi kesehatan diberitakan bahwa anak stunting banyak. Ibu harus bergerak hatinya dengan keadaan itu. Coba ini jadi gerakan, ibu belajar gizi, kenapa anak stunting, kenapa anak anemia?" terangnya.
Dalam sejumlah marketplace, harga mie shirataki jauh lebih mahal ketimbang mie instan. Untuk mie shirataki basah ukuran 200 gram di jual mulai Rp7.500 per kilogram.
Bahkan, harga mie shirataki premium ukuran kering kemasan 250 gram mencapai Rp38.899. Sementara itu, harga mie instan produksi dalam negeri dijual mulai Rp2.000 per bungkus.
(mdk/idr)