Menag Fachrul Razi: Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren sedang Tumbuh
Fachrul menjelaskan, program pemberdayaan ekonomi ini tidak akan menggeser marwah pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan agama. Sebaliknya program pemberdayaan ekonomi ini memberikan energi dan kekuatan baru bagi pondok pesantren.
Menteri Agama, Fachrul Razi menyebut bahwa ekonomi kerakyatan berbasis pesantren sedang tumbuh sebagai mata rantai kebangkitan umat. Banyak produk dan kerja sama yang dilakukan kementerian/lembaga pemberdayaan ekonomi yang langsung ditujukan untuk pondok pesantren.
"Saya mengamati banyak produk dan banyak kerja sama lintas kementerian lembaga pemberdayaan ekonomi yang meng-addres ke pesantren," kata Fachrul dalam acara Musyawarah Kerja Nasional Ke-1 Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Indonesia secara virtual, Jakarta, Selasa (27/10).
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kapan Kiai Ageung mendirikan pesantren di Purwakarta? Mulanya, Kiai Ageung datang ke Purwakarta untuk mengenalkan Agama Islam pada 1586.
-
Apa yang menjadi ciri khas Pondok Pesantren Canga'an? Penamaan kompleks kamar santri menggunakan nama daerah di nusantara. Mulai dari Madura, Bangkalan, Jawa. Penyebutan kata Jawa pada masa Hasyim Asyari, meliputi Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia. Ada kemungkinan para santri berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara.
-
Apa yang diajarkan oleh Syeikh Musthafa kepada santri di pondok pesantren? Dengan jiwa pedagangnya yang begitu tinggi, Syeikh Musthafa juga mengajarkan soal pengusaha, pedagang, dan petani. Uniknya, ajaran dan pendekatannya ini sangatlah jauh berbeda ketimbang ponpes atau ulama-ulama lainnya.
Fachrul menjelaskan, program pemberdayaan ekonomi ini tidak akan menggeser marwah pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan agama. Sebaliknya program pemberdayaan ekonomi ini memberikan energi dan kekuatan baru bagi pondok pesantren.
Tujuannya agar lembaga pendidikan berbasis agama ini menjadi lebih mandiri. Memperluas jangkauan menebar manfaat bagi lingkungan di sekitarnya.
Hal ini kata Fachrul sejalan dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Dia menyebutkan dalam landasan hukum ini pesantren memiliki fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
"Ini sesuai dengan fungsi pesantren dalam UU Nomor 8 Tahun 2019, untuk fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat," kata dia.
Pilar Pendidikan Nasional
Maka dari itu dua mengajak semua pihak untuk terus melakukan pemberdayaan ekonomi di pesantren. Begitu juga dengan perspektif lainnya agar pondok pesantren di Indonesia bisa menjadi salah satu pilar pendidikan nasional.
Sehingga pondok pesantren bisa menjadi wajah Indonesia di masa depan. Tentunya hal ini harus dilakukan dengan meningkatkan sinergitas, penguatan pendidikan agama dan keagamaan baik di pesantren maupun di sekolah umum.
Selain itu, berangkat dari Peringatan Hari Santri Nasional pada 20 Oktober 2020 lalu, Fachrul ingin semua pihak juga memberikan perhatian kepada pesantren dan para santri dalam pembangunan bangsa. Pesantren dan santri harus menjadi salah satu motor pembangunan bangsa.
"Pesantren dan santri harus bangkit sebagai salah satu motor pembangunan bangsa dalam spirit keislaman dan ke-Indonesiaan," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)