Mendag: Data Tunjukkan Stok Beras Surplus 7 Juta Ton, tapi Stok Bulog Kok Kosong
Untuk mengatasi lonjakan harga yang terjadi, maka dipilih lah berbagai cara. Mulai dari mengubah harga pembelian dari petani, hingga memutuskan untuk impor dari negara lain.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut bahwa stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog mulai menipis. Pemerintah katanya harus mengambil keputusan sulit dengan melakukan impor untuk menambah stok. Padahal, Indonesia tidak pernah melakukan impor beras dalam 2 tahun terakhir.
"Sekarang (harga) beras naik, tak mudah ambil keputusan (untuk impor) karena kita sudah 2 tahun gak impor beras gitu ya," kata dia dalam Rilis Survei Nasional Proyeksi Ekonomi Politik Nasional di YouTube Poltracking Indonesia, Kamis (8/12).
-
Apa yang disosialisasikan Kemendag? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum. Untuk itu, Kemendag menggelar sosialisasi dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terbaru mengenai ekspor pada Selasa, 18 Juli 2023.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
-
Apa yang dilakukan para tokoh nasional saat diasingkan di Bukit Menumbing? Tetap Berjuang Meski mereka diasingkan dan jauh dari manapun, mereka tetap berusaha keras dengan memperjuangkan kemerdekaan dari dalam rumah di Bukit Menumbing tersebut. Di sana mereka menyiapkan konsep untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia dari tangan Belanda.
-
Mengapa Kemendag bekerja sama dengan BULOG dan Badan Pangan Nasional? Kita bekerjasama dengan Bulog dan Badan pangan Nasional.
-
Apa yang terjadi di Pesanggrahan Menumbing selama pengasingan para tokoh nasional? Meski dipisahkan, para tokoh juga memikirkan nasib negara Indonesia pada saat itu.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
"Tetapi ini harus dilakukan, data memang (menunjukkan produksi beras) surplus 7 juta (ton), tapi stok Bulog-nya kosong, ada, bukan kosong, tapi gak banyak,” sambungnya.
Tak banyaknya stok beras Bulog ini membuat keyakinan terhadap kecukupan kebutuhan di Indonesia terganggu. Dengan begitu, mempengaruhi harga jual di lapangan.
Untuk mengatasi lonjakan harga yang terjadi, maka dipilih lah berbagai cara. Mulai dari mengubah harga pembelian dari petani, hingga memutuskan untuk impor dari negara lain.
"Kalau stok Bulog tak banyak itu confindencenya terganggu, harga bisa loncat-loncar, akhirnya kita rapat berkali-kali, 3 kali, 4 kali rapat. Kita cari agar dapat beli. Harga beras paling tinggi Rp8.200 per kilogram, kita ubah sekarang beli paling lebih Rp8.200 per kilogram boleh beli (dengan harga) Rp10.000 (ke petani)," tuturnya.
Langkah-langkah ini disebut sabagai cara pemerintah untuk mengendalikan harga beras. "Jadi betapa detail pekerjaan, akhirnya diputuskan, walaupun kurang enak, kita harus membeli persediaan beras di luar negeri agar harga di pasar bisa terkendali dengan baik," pungkasnya.
Bulog Impor 500 Ribu Ton Beras
Perum Bulog mendapat tugas untuk mengimpor beras 500 ribu ton guna mencukupi stok pangan hingga akhir 2022. Namun, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, impor beras tersebut belum cukup untuk memenuhi target penguasaan beras 1,2 juta ton di penghujung tahun ini.
Dia menceritakan, proses impor beras di saat dunia tengah terjebak krisis pangan tidak mudah. "Mengimpor beras tak mudah hari ini. Tidak gampang. Beberapa negara menutup ekspor beras mereka. Kita harus pakai upaya khusus untuk mendapatkan," ujar Budi Waseso dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (7/12).
"Begitu putusan rapat (koordinasi terbatas, 8 November 2022), mengurus surat-surat persyaratan impor bilamana dilakukan Bulog itu waktunya lama. Ini jelas, ada faktanya," sambungnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)