Mendag Enggar Ditegur Presiden sebab Ekspor RI Kalah Dibanding Vietnam
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengakui Indonesia masih kalah dari Vietnam dalam urusan daya saing perdagangan. Hal ini dikarenakan Indonesia kurang tanggap terhadap peluang dan telat menjalin kerja sama.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengakui Indonesia masih kalah dari Vietnam dalam urusan daya saing perdagangan. Hal ini dikarenakan Indonesia kurang tanggap terhadap peluang dan telat menjalin kerja sama.
Enggar mengatakan, Vietnam sudah lebih dulu menjalin kerja sama dengan negara-negara lain, begitu juga dengan Malaysia yang telah menjalin kerja sama dengan Turki dan India.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Apa yang Kemendag lepas untuk ekspor perdana ke Malaysia? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
"Mari kita jujur, kita juga ditegur Presiden bahwa kita ketinggalan dari Vietnam karena Vietnam telah lebih dulu membuat perjanjian perdagangan. Sepuluh tahun ini kita kejar-kejaran untuk menyelesaikannya (perjanjian perdagangan). Malaysia juga, kita jadi kehilangan market share di Turki dan India," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Senin (19/8).
Enggar menambahkan, bahkan untuk berkompetisi tarif pun sulit karena Vietnam sudah jauh lebih murah dari Indonesia. Ditambah lagi dengan kondisi ekonomi global yang sedang mengalami kegoyahan, membuat Indonesia harus putar balik dan berusaha lebih keras.
Di satu sisi, Enggar mengatakan kerja sama dengan negara mitra telah terjalin sebelumnya. Dirinya bersama beberapa pengusaha bertandang ke Amerika Serikat (AS) untuk mengimpor kapas. Dia juga menyampaikan bahwa Indonesia punya market share yang jauh berbeda dengan Vietnam dan Thailand.
"Kita sampaikan market share TPT kita jauh sekali dari Vietnam dan Thailand. Jadi wajar, dong, kalau kita dapat kapas lalu kita ekspor, growthnya lebih dari 20 persen," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sasar Pasar Afrika, Indonesia Bakal Kerja Sama Dagang dengan Mozambik
Ekspor Obat Hewan ke 90 Negara, Indonesia Raup Devisa Rp 26 Triliun Sejak 2015
Mendag Enggar Minta Komoditas Ekspor ke China Lebih Spesifik
Mendag Enggar Soal Impor Produk China: Itu Barang Modal
Pemerintah Bakal Impor Daging Sapi 50.000 Ton dari Brasil