Mendag Enggar pastikan harga beras jelang Bulan Ramadan aman
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan harga kebutuhan bahan pokok menjelang Bulan Ramadan dan Idul Fitri akan stabil. Terutama, pada harga beras medium yang akan dipastikan berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan harga kebutuhan bahan pokok menjelang Bulan Ramadan dan Idul Fitri akan stabil. Terutama, pada harga beras medium yang akan dipastikan berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
"InsyaAllah semua aman saya baru kembali dari Surabaya dan Eselon I turun dalam rapat yang mengundang dinas kota. Karena yang paling sensitif beras," kata Enggar di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/4).
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Siapa yang terdampak dengan naiknya harga kedelai di Purwakarta? Naiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit Harga kedelai mengalami kenaikan sejak awal November lalu. Hal ini cukup berdampak kepada para produsen tahu yang memakai kedelai sebagai bahan baku utama.
-
Bagaimana Kemendag memantau stabilitas harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok. Rata-rata harga cabai sudah di kisaran Rp 70.000 per kg di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Untuk menjaga kestabilan harga tersebut, bahkan dia mewajibkan untuk semua para pelaku usaha beras untuk menjual harga sesuai HET. "Perusahaan yang menjadi unit kita lakukan itu dan kita minta wajib menjual. Wajib menjual beras HET dan kalau mereka siap dari hasilnya sendiri silakan, tapi kalo tidak, tidak memaksa bulog siap," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah mewajibkan seluruh pedagang beras di pasar tradisional untuk menjual harga beras medium dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) per 13 April kemarin. Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang puasa dan lebaran.
Sesuai ketentuan di setiap wilayah, HET beras bervariatif, berikut rinciannya:
1. Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan: medium Rp 9.450 per Kg dan premium Rp 12.800 per Kg
2. Sumatera (kecuali Lampung dan Sumsel): medium Rp 9.950 per Kg dan premium Rp 13.300 per Kg
3. Bali dan Nusa Tenggara Barat: medium Rp 9.450 per Kg dan premium Rp 12.800 per Kg
4. Nusa Tenggara Timur: medium Rp 9.950 per Kg dan premium Rp 13.300 per Kg
5. Sulawesi: medium Rp 9.450 per Kg dan premium Rp 12.800 per Kg
6. Kalimantan: medium Rp 9.950 per Kg dan premium Rp 13.300 per Kg
7. Maluku: medium Rp 10.250 per Kg dan premium Rp 13.600 per Kg
8. Papua: medium Rp 10.250 per Kg dan premium Rp 13.600 per Kg.
Baca juga:
Mendag Enggar sebut penambahan cuti Lebaran berpotensi turunkan produksi
Pemerintah promosikan pariwisata dan investasi lewat World Expo 2020 Dubai
Kemendag targetkan nilai investasi Rp 20,7 T di Trade Expo Indonesia 2018
Mendag Enggar bertemu Dubes AS, bahas perdagangan hingga investasi
Mendag Enggar ancam tolak impor ikan dari Norwegia, ini penyebabnya