Mendag Enggar tegaskan impor pangan sudah sesuai aturan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan jika izin impor pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan berdasarkan rapat koordinasi (rakor) dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Seperti impor beras yang hingga saat ini total izin impornya sebesar 2 juta ton, diputuskan melalui beberapa kali rapat.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan jika izin impor pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) berdasarkan rapat koordinasi (rakor) dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Seperti impor beras yang hingga saat ini total izin impornya sebesar 2 juta ton, diputuskan melalui beberapa kali rapat.
"Contoh beras. Kita melakukan tiga kali rapat koordinasi yang dipimpin Menko Perekonomian, dihadiri Menteri Pertanian, saya, Dirut Bulog dan Deputi Meneg BUMN. Yang melihat dari data stok dan kebutuhan serta proyeksi ke depan maka diputuskan dalam rapat pertama (impor) 500 ribu ton. Rapat kedua pada April tambahan 500 ribu ton. Karena diproyeksikan itu masih kurang. Dan rapat ketiga itu 1 juta ton. Tiga kali rapat," ujar dia di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (12/9).
-
Apa yang disosialisasikan Kemendag? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum. Untuk itu, Kemendag menggelar sosialisasi dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terbaru mengenai ekspor pada Selasa, 18 Juli 2023.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
Dari hasil rakor-rakor tersebut, lanjut Enggar, pihaknya baru menerbitkan surat izin impor untuk Perum Bulog. Ini karena perusahaan plat merah tersebut yang mendapatkan mandat untuk melakukan impor beras.
"Setelah rakor menetapkan, dari hasil rakor itu mengeluarkan surat penugasan kepada Bulog. Kemudian Bulog melakukan tender terbuka. Jadi itu di websitenya semua kelihatan," lanjut dia.
Demikian juga untuk impor komoditas lain seperti gula dan garam. Keputusan untuk melakukan impornya juga telah ditetapkan terlebih dahulu melalui rakor di tingkat Menteri Koordinator (Menko)
"Garam untuk industri dalam rakor yang dipimpin Menko, dihadiri Menteri Perindustrian, KKP, Deputi Menko Maritim dan saya. Ditetapkan berdasarkan kebutuhan industrinya, jumlahnya dan PT (perusahaannya). Itu pun Menperin memberikan rekomendasi atas permohonan izin impor garam dari keputusan rakor. Saya mengeluarkan izin impor. Izin impor tidak dikeluarkan tanpa (keputusan) rakor dan rekomendasi. Gula sama juga," ungkap dia.
Oleh sebab itu, Enggar menegaskan salah besar jika ada pihak yang menyatakan impor pangan yang dilakukan selama ini atas kehendaknya. Sebab impor tersebut dilakukan berdasarkan keputusan bersama dan sesuai dengan kebutuhan.
"Tidak ada satu pun impor komoditi seperti beras, gula dilakukan sepenuhnya menjadi kebijakan Menteri Perdagangan. Itu melalui satu proses. Jadi terlalu naif kalau ini hanya Menteri Perdagangan. Ketiga-tiganya (izin impor beras) itu adalah rakor, melalui proses pembahasan," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bulog belum berencana tambah impor beras, ini alasannya
Pengusaha sebut izin impor beras tak bebani kinerja
Menko Darmin: Beras impor yang sudah masuk ke Indonesia 1,8 juta ton
Mendag Enggar: Impor beras untuk menjaga inflasi 3,5 persen
Mendag Enggar: Tahun 2014 kita impor 2,5 juta ton beras, sekarang 2 juta ton