Mendagri Tjahjo perintahkan kepala daerah mudahkan perizinan perumahan
Mendagri Tjahjo perintahkan kepala daerah mudahkan perizinan perumahan. Dia juga meminta setiap pemerintah daerah turut aktif dalam mengembangkan iklim investasi di daerah masing-masing. Menteri Tjahjo menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan swasta dalam pengembangan proyek infrastruktur dan perumahan.
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumulo, secara resmi membuka Indonesia Future City and REI Mega Expo 2017 yang diselenggarakan di Indonesia Convention and Exibition, BSD, Tanggerang Selatan, Banten.
Pada sambutannya, Menteri Tjahjo menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan swasta dalam pengembangan proyek infrastruktur dan perumahan. Khusus fasilitas perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"REI (pengusaha swasta) antara ada dan tiada. Tidak diperhatikan oleh pemerintah. Ini yang harus diperbaiki lagi. Kerja sama pemerintah dan swasta itu penting. Swasta sudah mau bangun tapi masih terkendala perizinan," ungkapnya di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (14/9).
Oleh karena itu, dia mengharapkan agar pemerintah daerah dapat mendukung proyek perumahan. Salah satu dukungan penting pemerintah daerah adalah dengan menyederhanakan proses perizinan pembangunan perumahan.
"Masih banyak yang harus dipenuhi, ini concern Pak Jokowi karena swasta harus lebih banyak dilibatkan," kata dia.
Dia juga meminta setiap pemerintah daerah turut aktif dalam mengembangkan iklim investasi di daerah masing-masing. "Harus jemput bola, tingkatkan investasi, beri kesempatan kepada swasta. Perlu dorong juga pembentukan PTST (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), tegas dia.
Sementara itu Ketua DPP Asosiasi Real Estate Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata mengakui masalah perizinan masih menjadi hambatan proyek pembangunan rumah MBR di daerah.
"Kami rapat internal memang keluhan (dari anggota), penyederhanaan perizinan rumah MBR. Kami juga pantau sudah banyak Walikota, Bupati terapkan itu dengan komitmen, tapi secara Perda kami belum temukan," tandasnya.
-
Siapa pemilik rumah bersejarah di Desa Purwosari? Rumah itu menyimpan banyak cerita pada masa pendudukan Belanda. Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Tak banyak yang tahu, rumah itu memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Dulunya, rumah itu pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal. Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.
-
Bagaimana upaya pihak kontraktor membongkar petilasan? Agar aksesnya mudah, pihak kontraktor asing asal China mencoba membongkar petilasan dengan alat berat ekskavator.
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Siapa yang menjual rumah di Bogor? Pada akhirnya, meskipun rumah ini menjadi kenangan bagi mereka berdua yang telah menjalin rumah tangga selama sekitar 11 tahun, rumah unik ini akan dijual.
-
Kapan Alshad Ahmad menjual rumahnya? Rumah mewah Alshad Ahmad, keponakan dari Raffi Ahmad, sedang mencuri perhatian dengan penjualan megahnya yang mencapai Rp300 miliar.
Baca juga:
Asosiasi pengembang perumahan keluhkan sulitnya perizinan dari pemerintah daerah
Menteri Basuki siapkan beleid awasi kualitas pengembang rumah subsidi
5 Fakta di balik keengganan masyarakat tempati rumah subsidi
Transaksi Indonesia Properti Expo 2017 lampaui target Rp 5 triliun
Jokowi dibuat jengkel kepala daerah masih persulit izin bangun rumah
Jadi tujuan wisata, harga rumah di Yogyakarta terus naik
5 Strategi tawar menawar saat membeli rumah agar dapat harga terbaik