Menengok bisnis penerbangan India, hanya satu maskapai yang untung
Maskapai ini mempunyai strategi jitu agar tetap bisa untung di India.
India merupakan negara yang sangat sulit bagi maskapai untuk bertahan dan meraup keuntungan. Namun, satu maskapai penerbangan baru telah menemukan formula ajaib untuk bisa bertahan di India.
Maskapai tersebut adalah IndiGo yang didirikan kurang dari satu dekade terakhir. Perusahaan ini konsisten meraup keuntungan yang tumbuh 20 persen setiap tahunnya.
-
Mengapa mertua Indah Permatasari mengunjungi Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
Perusahaan saat ini menawarkan sahamnya melalui Initial Public Offering (IPO) dan menargetkan meraup USD 460 juta. Investor banyak yang teriak ingin memiliki saham perusahaan, dan ini merupakan daftar IPO terbesar di India sejak 2012.
Maskapai ini telah mengembangkan model bisnis unik yang memungkinkan mereka mengangkut 40 persen dari keseluruhan penumpang India. Sedangkan, maskapai lainnya seperti Kingfisher telah tutup karena merugi. Pesaing lainnya, SpiceJet juga sedang berjuang untuk tetap bertahan.
Deregulasi soal penerbangan yang dilakukan pemerintah India membuat maskapai menderita. Pemerintah India membuat aturan yang rumit dan menghambat kompetitor IndiGo untuk bersaing dan mereka terpaksa memangkas harga untuk mendapatkan pasar.
Berikut formula ajaib IndiGo bertahan di India seperti dilansir dari CNN di Jakarta, Rabu (28/10).
Baca juga:
Pelatihan sadis maskapai China, pramugari dipaksa masuk bagasi kabin
Saat lajang, kopilot Aviastar digandrungi banyak wanita dan coverboy
Pilot American Airlines tewas di udara, pesawat sukses mendarat
Intip latihan pilot-pilot junior Ethiopia Airlines
Ini 10 maskapai dengan pramugari paling Hot
Beli satu jenis pesawat dengan jumlah besar
Pada 2005 silam, IndiGo memesan 100 pesawat A320 dari Airbus. Ini merupakan kesepakatan tunggal terbesar yang pernah ditandatangani perusahaan.
Enam tahun kemudian, IndiGo kembali memesan 180 lebih pesawat dan ini merupakan rekor pembelian industri penerbangan.
Dengan membeli banyak pesawat sekaligus, IndiGo mampu menegosiasikan persyaratan yang lebih menguntungkan dibanding mereka perlahan membangun armada dengan membeli sedikit demi sedikit.
Selain itu, dengan membeli satu jenis pesawat, IndiGo mampu mengurangi biaya operasional. Pilot hanya perlu disertifikasi untuk satu jenis pesawat saja dan ini juga berlaku untuk mekanik dan kru penerbangan. Perusahaan juga lebih hemat dalam hal pemeliharaan.
IndiGo jenius kelola maskapai
Maskapai penerbangan biasanya membeli pesawat dan menggunakannya selama 15 tahun. Setelah itu, perusahaan kembali menjualnya dan meraup pundi pundi fulus.
Namun, IndiGo tidak menerapkan prinsip yang sama. Ketika mereka mengambil kiriman AirBus yang baru, mereka langsung menjual pesawat tersebut ke perusahaan penyewa pesawat (lessor) dan mereka kemudian kembali menyewa pesawat itu.
Pada akhir masa sewa, IndiGo mengembalikan pesawat ke perusahaan penyewaan tersebut.
"Tindakan rekayasa keuangan memungkinkan maskapai untuk menjaga arus kas yang tinggi dan utang yang rendah."
Selalu gunakan maskapai baru
Manfaat lain dari strategi IndiGo menyewa pesawat adalah memungkinkan perusahaan selalu menggunakan pesawat baru atau berumur muda. Penyewaan pesawat biasanya berkisar dari tiga hingga enam tahun sebelum pesawat dikembalikan.
Pada April 2015, usia rata-rata pesawat IndiGo adalah 3,26 tahun, menurut prospektus perusahaan. Ini merupakan perusahaan dengan armada termuda di dunia.
Pesawat yang lebih baru juga biasanya lebih hemat bahan bakar dan membutuhkan sedikit perawatan dan menghemat biaya operasi. Dampaknya, pelanggan menyukai maskapai penerbangan ini.
Terbang tepat waktu
Pesawat IndiGo beroperasi rata-rata 11,4 jam per hari dan ini lebih banyak dari maskapai penerbangan lainnya di India. Waktu antara penerbangan atau waktu tunggu di darat sangat singkat, dan maskapai tidak repot-repot menawarkan kelas bisnis atau kelas utama.
Meski demikian, layanan maskapai sangat menyenangkan karena menyediakan lounge gratis atau makanan dan minuman gratis untuk sebagian besar penumpang.
Â
Â
(mdk/idr)