Menengok Dampak Penurunan Suku Bunga The Fed ke Pasar Ethereum
Penurunan tersebut menempatkan Ethereum pada titik terendah terhadap Bitcoin dalam hampir tiga tahun terakhir.
Rencana penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Fed Funds Rate (FFR) diprediksi dapat menjadi katalis bagi pasar altcoin untuk pulih dan tumbuh.
"Dengan The Fed yang berencana menurunkan suku bunga mulai bulan September, ini bisa menjadi katalis bagi pasar altcoin untuk pulih dan tumbuh," kata CEO Indodax, Oscar Darmawan dikutip dari Antara, Selasa (10/9).
- Membongkar Penyebab Anjloknya Harga Bitcoin Setelah Pengumuman Suku Bunga The Fed
- Penurunan Inflasi AS Buat Harga Bitcoin Naik, Kini Sentuh USD 66.000
- Harga Bitcoin Terkoreksi, Ternyata Ini Pemicunya
- Peluncuran ETF Bitcoin dan Ethereum Pertama di Asia, Beri Sinyal Positif ke Industri Keuangan Tradisional
Oscar menyoroti peran penting The Fed dalam menentukan arah pasar kripto termasuk altcoin di dalamnya. Pasar altcoin, termasuk Ethereum (ETH) sedang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, dengan ETH sempat menyentuh harga USD 2,790 pada 26 Agustus 2024, lalu sempat turun ke USD 2,301 pada 9 September 2024.
Penurunan tersebut menempatkan Ethereum pada titik terendah terhadap Bitcoin dalam hampir tiga tahun terakhir. Meski demikian, ada indikasi bahwa penurunan itu mungkin hanya sementara.
Oscar menilai bahwa kondisi saat ini tidak lepas dari siklus yang sering terjadi di pasar kripto, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor global seperti kebijakan moneter dan tren adopsi teknologi.
Dia juga menuturkan bahwa fluktuasi harga altcoin seringkali mengikuti pola musiman dan pergerakan likuiditas global, terutama dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China.
Dipengaruhi Likuiditas Global
Lebih lanjut pasar altcoin tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan sentimen investor, tetapi juga oleh arus likuiditas global.
Menurut laporan dari Cointelegraph.com, salah satu faktor yang mempengaruhi pasar altcoin adalah injeksi likuiditas dari Tiongkok yang cenderung meningkat di akhir tahun dan mencapai puncaknya pada Februari.
Jika likuiditas global meningkat, terutama dengan adanya kebijakan Quantitative Easing (QE) di Tiongkok dan Amerika Serikat, kita bisa melihat peningkatan signifikan di pasar altcoin.
Quantitative Easing merupakan, kebijakan moneter non-konvensional yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara menambah jumlah uang yang beredar di pasar. Caranya, bank sentral membeli aset keuangan dari bank atau institusi keuangan, serta surat berharga milik pemerintah yang berjangka panjang.
Tujuannya adalah agar masyarakat lebih mudah mendapatkan pinjaman atau kredit. Kebijakan ini biasanya dilakukan ketika cara-cara biasa dalam mengelola ekonomi sudah tidak lagi efektif.
Di sisi lain, Oscar menekankan pentingnya diversifikasi dalam investasi kripto dan mendorong para pengguna untuk tidak hanya berfokus pada Bitcoin saja, tetapi juga mengeksplorasi potensi dari berbagai altcoin. Dengan demikian, pengguna dapat memaksimalkan peluang investasi di tengah dinamika pasar yang terus berubah.