Menhub Jonan ingin pelabuhan Luwuk khusus angkut penumpang
Selama ini pelabuhan tersebut telah melayani bongkar muat kargo dan juga penumpang.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menginginkan unit penyelenggara pelabuhan (UPP) Luwuk untuk fokus menjadi pelabuhan khusus penumpang. Padahal, selama ini pelabuhan tersebut telah melayani bongkar muat kargo dan juga penumpang.
"Pelabuhan Luwuk fokus saja untuk pelabuhan penumpang. Nanti untuk barang bisa berpusat di Tangkaian," ujar Jonan saat melakukan kunjungan ke UPP Luwuk, Sulawesi Tengah, Minggu (13/9). Pelabuhan Tangkaian yang mempunyai luas yang lebih besar dari Luwuk hanya berlokasi 1 jam dari Luwuk dengan perjalanan darat.
Menteri Jonan juga menambahkan, dengan adanya pelayanan khusus penumpang tersebut, pelabuhan Luwuk harus memperbaiki dan menambah kapasitas ruang tunggu di pelabuhan tersebut. "Selain itu jalan dari ruang tunggu ke pelabuhan juga harus diaspal," ujar dia.
Sementara itu, Kepala UPP Luwuk Ruly Lihawa mengaku pasrah dengan keputusan tersebut. Padahal, pihaknya mengaku telah mempersiapkan perbaikan pelabuhan agar bisa lebih banyak menampung banyak kargo. "Ada beberapa usul yang kami ajukan seperti pengerukan, crane dan forklift," ujar dia.
Peralatan tersebut, lanjut dia, juga bisa mempercepat durasi bongkar muat barang dari kapal kargo yang selama ini datang dari Makassar dan Surabaya. Saat ini, durasi bongkar muat kargo bisa mencapai 2-3 hari. Dengan adanya peralatan tersebut, durasi bongkar muat bisa berlangsung hanya satu hari saja.
Menteri Jonan telah melakukan kunjungan ke beberapa fasilitas transportasi udara dan air di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan sejak Juli lalu. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan layanan bandara dan pelabuhan kecil yang saat ini tidak dikelola secara komersil.