Menko Airlangga Sebut Ekonomi RI Mulai Pulih di Kuartal III-2020
Airlangga juga memperkirakan perekonomian di kuartal III masih terkontraksi, namun proyeksinya jauh lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 yang sebesar -5,3 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut bahwa perlambatan terdalam pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terjadi di kuartal II-2020. Maka, di kuartal III dan kuartal IV-2020 perekonomian domestik diyakini akan memasuki tahap pemulihan.
"Saya memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal III-2020 akan tumbuh di kisaran -3 persen hingga 0 persen," ungkapnya pada webinar, Sabtu (24/10).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
Airlangga juga memperkirakan perekonomian di kuartal III masih terkontraksi, namun proyeksinya jauh lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 yang sebesar -5,3 persen.
"Sudah ada 215 negara banyak yang mengalami resesi, lalu bagaimana Indonesia? Kita lihat Indonesia sudah masuk dasar perlambatan di kuartal II. Kenapa ? kita berharap di kuartal III lebih baik ya mungkin dari -3 sampai 0 persen,” katanya.
Sementara itu, laju pemulihan perekonomian sudah terlihat dengan berbagai indikator seperti realisasi pertumbuhan investasi yang naik sebesar 1,7 persen secara tahunan atau Rp616,6 triliun periode Januari-September 2020, dan juga kinerja ekspor-impor yang secara kumulatif tahun berjalan masih mencetak surplus.
Pada September 2020, neraca perdagangan Indonesia sudah mencetak surplus USD 2,44 miliar. Namun Airlangga mengakui terdapat kendala terkait tertahannya permintaan (demand) masyarakat, yang menyebabkan masih melambatnya konsumsi masyarakat. Padahal pengeluaran konsumsi domestik memegang peranan hingga 59 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Reporter Magang : Brigitta Belia
Baca juga:
Sempat Terpuruk di Kuartal II, Airlangga Optimis Ekonomi RI Siap Pulih
Presiden Jokowi Minta Pemda Libatkan Tokoh Masyarakat Bangkitkan Optimisme Masyarakat
Jerat Resesi Ekonomi untuk Masyarakat Kelas Menengah Bawah
BI Prediksi Ekonomi 2021 Tumbuh di 4,8 Sampai 5,8 Persen
Pengusaha Minta Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos untuk Gairahkan Ekonomi
Bos BI: Meski Terkontraksi, Ekonomi Kuartal III Lebih Baik Dibanding Kuartal I