Menko Luhut Sebut UMKM Sumut Potensi Lebih Besar Saat Melek Digital
Menko Luhut mengatakan, sebagai putra daerah asli Sumut mengaku malu ketika mendapati mayoritas pelaku UMKM di Sumut masih belum melek digital di era saat ini. Padahal, daerahnya mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa jika penjualan produk UMKM dilakukan secara online di berbagai e-commerce.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, memberikan tantangan kepada Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi untuk menciptakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Go Digital di daerah pemerintahannya. Bahkan, Menko Luhut menargetkan ratusan ribu UMKM asal Sumut siap memasarkan produknya di berbagai e-commerce.
"Saya minta Pak Gubernur (Edy Rahmayadi) ini kan orangnya juga paten, supaya proaktif laksanakan. Maka saya minta di Sumut, ada target berapa ratus ribu UMKM masuk online," tegas dia dalam webinar bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara via Zoom, Jumat (12/6).
-
Siapa yang mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? Lewat program onboarding, para pelaku usaha mikro didorong untuk masuk ke dalam ekosistem digital melalui e-commerce, baik yang dikelola pemerintah, BUMN, maupun swasta.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung digitalisasi UMKM? Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang. Salah satu dukungan BRI terhadap digitalisasi UMKM adalah melalui pengembangan web pasar bernama Pasar.id.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
-
Siapa yang mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? “Kita masih punya celah yang perlu dipersempit. Makanya, kami harapkan bimbingan teknis (bimtek) ini bisa semakin mendorong pelaku UMKM beralih ke arah digital. Hal ini karena digitalisasi akan membantu pelaku UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas. Sekaligus, akan mempermudah sistem pembayarannya karena penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar),” ungkap Puteri dalam Pembukaan Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Senin (4/12).
-
Bagaimana cara Kemendag mendorong pelaku UMKM untuk masuk platform digital? Dalam kesempatan ini, Mendag Zulkifli Hasan kembali mengajak pelaku UMKM untuk masuk dalam platform digital agar dapat bersaing. "Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital.
-
Mengapa Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? “Kita masih punya celah yang perlu dipersempit. Makanya, kami harapkan bimbingan teknis (bimtek) ini bisa semakin mendorong pelaku UMKM beralih ke arah digital. Hal ini karena digitalisasi akan membantu pelaku UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas. Sekaligus, akan mempermudah sistem pembayarannya karena penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar),” ungkap Puteri dalam Pembukaan Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Senin (4/12).
Menko Luhut mengatakan, sebagai putra daerah asli Sumut mengaku malu ketika mendapati mayoritas pelaku UMKM di Sumut masih belum melek digital di era saat ini. Padahal, daerahnya mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa jika penjualan produk UMKM dilakukan secara online di berbagai e-commerce.
Di sisi lain, kata Menko Luhut, UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat sektor UMKM mampu menyerap lebih dari 95 persen total tenaga kerja atau setara 115 juta jiwa lebih, sampai tahun 2020.
Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Pun, sektor UMKM sebagai pendorong pertumbuhan juga terbilang bagus. Di mana, sumbangsih UMKM mencapai 61 persen dari PDB Nasional. "Investasi di sektor UMKM juga setara 56 persen dari total investasi saat ini. Juga berkontribusi mencapai 14,4 persen nilai ekspor dari sektor non migas," ujarnya.
Oleh karena itu, Menko Luhut meminta seluruh jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Sumut aktif memfasilitasi pelaku UMKM kepada program Gerakan Nasional (Gernas) #BanggaBuatanIndonesia yang menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri. Melalui Gernas pemerintah menargetkan 2 Juta UMKM dapat menjajal platform penjualan secara digital.
"UMKM kita masih banyak yang belum melek digital. Sehingga kita terus dorong transformasi dari UMKM offline ke online," tandasnya.
(mdk/bim)