Menperin Agus Klaim Penurunan PMI Juli Hanya Sementara
Kinerja manufaktur Indonesia pada Juli 2021 anjlok hingga di level 40,1 poin. Level ini turun dibandingkan level Juni tercatat 53,5. Penurunan ini terjadi akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diterapkan pemerintah.
Kinerja manufaktur Indonesia pada Juli 2021 anjlok hingga di level 40,1 poin. Level ini turun dibandingkan level Juni tercatat 53,5. Penurunan ini terjadi akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diterapkan pemerintah.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penurunan PMI terjadi karena industri manufaktur fokus kepada permintaan dalam negeri. Sehingga ketika pemberlakuan PPKM sangat berpengaruh terhadapnya.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang dimaksud dengan proses produksi? Proses produksi adalah sebuah kegiatan industri atau kegiatan manufaktur yang dimulai dengan cara mengangkut bahan mentah dari inventaris pabrik, ke titik kerja pabrik dan diakhiri dengan pengangkutan produk jadi ke tempat penyimpanan pertama.
-
Bagaimana pabrik gula di Tegal berkembang hingga menjadi pusat industri? Pabrik Gula di Tegal Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal. Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier. Setelah itu muncul pabrik-pabrik gula lainnya. Pada tahun 1841-1842 muncul pabrik gula di Desa Kemanglen dan Dukuwringin.
"Hal ini mengakibatkan industri memutuskan menurunkan aktivitas produksinya. Karena mengantisipasi turunnya permintaan," jelas dia dalam konferensi pers Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2021, Kamis (5/8).
Menteri Agus menyebut turunnya PMI ini hanya sementara. Akan membaik sejalan dengan makin dibukanya aktivitas perekonomian nanti. Sebab, berdasarkan analisa dari Kementerian Perindustrian di masa pandemi ini, pergerakan belanja masyarakat berpengaruh erat dengan PMI.
"Kita sudah melihat tren tersebut beberapa bulan belakangan ini. Untuk itu kami memandang program vaksinasi dan kedisplinan protokol kesehatan menjadi kunci dari penguatan PMI," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, penurunan PMI pada Juli tidak terjadi di Indonesia saja. Melainkan beberapa negara-negara Asean pun demikian, juga mengalami penurunan indeks PMI.
"PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Juli 2021 mengalami penurunan ke angka 40,1. Tren yang sama juga dialami negara-negara ASEAN lainnya," kata dia dalam keterangannya, Senin (2/8).
Adapun beberapa negara lain di ASEAN yang mencatatkan penurunan PMI Manufaktur antara lain adalah Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Myanmar.
Kinerja Industri Manufaktur
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 berasal dari sektor manufaktur yakni 1,35 persen. Kemudian 1,21 persen dari perdagangan, 0,77 persen dari transportasi dan pergudangan, kemudian 0,54 persen sektor lainnya, dan sektor paling besar berasal dari akomodasi dan makan minuman 3,20 persen.
Secara khusus pertumbuhan industri manufaktur di kuartal II-2021 tumbuh positif di angka 6,91 persen. Hal itu didukung oleh 5 sektor industri manufaktur yang pertumbuhannya sangat besar.
"Alhamdulillah pada tahun 2021 kita bisa lihat bahwa sudah mulai rebound dan seperti yang disampaikan oleh Pak Menko dan Menteri Keuangan, triwulan 2 pertumbuhan dari industri manufaktur bisa mencapai 6,91 persen," ujarnya.
Adapun 5 sektor industri manufaktur yang pertumbuhannya sangat besar, diantaranya industri alat angkutan, industri logam dasar, industri mesin dan perlengkapan, Industri Karet barang dari karet dan plastik, industri kimia farmasi dan obat tradisional.
"Seperti yang disampaikan oleh ibu Menteri Keuangan bahwa sektor industri manufaktur ini memberikan kontribusi terbesar di Indonesia," ujarnya.
Secara rinci, Menperin Agus menyebutkan kontribusi 5 sektor yang pertumbuhannya besar terhadap PDB Nasional di kuartal II-2021, yaitu industri makanan minuman memberikan kontribusi 6,66 persen, kemudian industri kimia farmasi dan obat tradisional 1,96 persen.
Lalu diikuti oleh industri barang logam komputer barang elektronik optik dan peralatan listrik 1,57 persen, industri alat angkutan kontribusinya 1,46 persen, dan industri tekstil dan pakaian jadi 1,05 persen.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)