Menteri Basuki: Bendungan Kuningan Berpotensi Tingkatkan Kawasan Wisata
Kerja sama tersebut mencakup pembebasan lahan, penanganan aspek sosial dan lingkungan, serta penanganan cagar budaya dan cagar alam di sekitar bendungan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyebut bahwa Bendungan Kuningan berpotensi meningkatkan kawasan wisata di wilayah Kuningan, Jawa Barat.
"Bendungan ini juga berpotensi untuk meningkatkan kawasan wisata di Kuningan karena juga tidak jauh dari pemukiman sehingga harus kita tata betul kawasannya," kata Menteri Basuki dikutip dari Antara, Jakarta, Selasa (31/8).
-
Mengapa Kementerian PUPR diangkat menjadi Duta Kehormatan? Duta Kehormatan adalah individu yang memiliki pencapaian sosial yang dapat berkontribusi pada misi dan visi AWC. Terutama untuk meningkatkan kerja sama antara anggota dan mitra-mitra AWC, menerapkan rencana pengembangan jangka menengah dan jangka panjang, serta mengembangkan dan merevitalisasi proyek-proyek air.
-
Apa yang Jenderal Dudung apresiasi di Kampung Pancasila, Banyuwangi? “Luar biasa. Di desa ini ada banyak agama tapi bisa hidup rukun. Inilah cerminan sila-sila Pancasila dalam kehidupan nyata,” kata Jenderal Dudung.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
Menteri Basuki mengatakan dengan volume tampung total sebesar 25,9 juta meter kubik, pemanfaatannya dapat digunakan oleh dua provinsi. Maka dalam pembangunannya juga melibatkan kerja sama antara Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dengan daerah hulu yaitu Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat dan daerah hilir Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.
Kerja sama tersebut mencakup pembebasan lahan, penanganan aspek sosial dan lingkungan, serta penanganan cagar budaya dan cagar alam di sekitar bendungan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko mengatakan, pekerjaan pembangunan Bendungan Kuningan telah dimulai pada 2017 oleh PT Wijaya Karya - PT Brantas Abipraya KSO selaku kontraktor pelaksana, dan selesai pada akhir tahun 2020.
Selain menyelesaikan pembangunan Bendungan Kuningan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan 444 unit rumah khusus bagi masyarakat terdampak relokasi yang sebelumnya bermukim di area genangan pembangunan Bendungan Kuningan di Jawa Barat. Hunian tipe 28 meter persegi pada areal seluas 9,3 hektar telah dilengkapi dengan prasarana jalan, air bersih, listrik, SD Negeri, masjid serta lansekap yang tertata.
Diresmikan Presiden Jokowi
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi dan Bupati Kuningan Acep Purnama meresmikan Bendungan Kuningan, Jawa Barat, Selasa (31/8).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa jika suplai air untuk irigasi terus terjaga, maka petani bisa menambah frekuensi tanam dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali setahun. Bendungan Kuningan ini juga sangat bermanfaat bagi ketahanan air, menghindari banjir, menyediakan air baku 0,30 meter kubik/detik, serta menghasilkan listrik 0,5 MW.
Presiden juga menginstruksikan agar Bendungan Kuningan segera disambungkan dengan penataan jaringan irigasi, mulai dari saluran primer, sekunder, tersier, sampai kuarter.
(mdk/idr)