Menteri Jonan: Mobil listrik 30 tahun lagi tidak akan masif jika tak ada insentif
Dalam pengembangan mobil listrik ini, diperlukan infrastruktur dan teknologi yang memadai karena jumlah pemasok atau industri penunjangnya masih cukup sedikit dibandingkan produsen kendaraan yang ada saat ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan, proyek mobil listrik membutuhkan insentif besar dalam pengembangan serta produksinya.
"Mobil listrik 30 tahun lagi tidak akan masif kalau tidak ada insentifnya kepada industri," kata Jonan dikutip dari Antara, Rabu (27/9).
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Kenapa Eliano Reijnders menarik perhatian PSSI? Dengan pengalaman bermain di klub-klub liga Eropa dan memiliki darah Indonesia dari ibunya, Angelina Lekatompessy, Eliano menarik perhatian PSSI untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Siapa yang mencium Jonas Rivanno? Asmirandah kemudian mengerjai Chloe dengan cara menunjuk sesuatu untuk mengalihkan perhatian sang putri. Setelah perhatian Chloe teralihkan, Asmirandah segera mengambil kesempatan untuk mencuri ciuman dari Vanno.
-
Apa yang dipesan oleh Haji Isam dari SANY? Perusahaan alat berat terkemuka asal China, SANY, telah menandatangani pesanan sebanyak 2.000 ekskavator dari Jhonlin Group.
Jonan mengusulkan, jika pada 2040 mobil berbahan bakar fosil sudah tidak boleh, tentu usul tersebut memiliki tantangan yang sangat besar. Jika usul tersebut dilaksanakan dengan serius, pada tahun 2039 tentunya mobil fosil masih bisa jalan, kemudian tahun 2040 sudah dilarang.
Namun, implementasinya kemungkinan juga baru berjalan sekitar 10 tahun atau 20 tahun kemudian yaitu 2050-an. Dengan catatan industri mobil diberikan insentif yang besar untuk mendukung program tersebut.
Sebelumnya, dari Kementerian Perindustrian bersama pemangku kepentingan telah melakukan uji coba terhadap 10 prototipe mobil listrik yang bisa dikategorikan laik jalan.
"Prototipe tersebut akan dibagikan, antara lain ke Kementerian Perhubungan serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar bisa di test sambil regulasinya kami siapkan," tutur Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Lebih lanjut, dalam pengembangan mobil listrik ini, diperlukan infrastruktur dan teknologi yang memadai karena jumlah pemasok atau industri penunjangnya masih cukup sedikit dibandingkan produsen kendaraan yang ada saat ini.
"Jadi, butuh persiapan-persiapan yang matang, seperti teknologi baterai dan tempat pengisiannya. Kalau perlu bisa sampai tahan 200-300 kilometer," ujar Airlangga.
Guna mempercepat komersialisasi dan pengembangan produksi kendaraan hibrida dan listrik di dalam negeri, yang juga menjadi faktor terpenting adalah pemberian insentif kepada produsen baik itu insentif fiskal maupun nonfiskal.
Hal ini diyakini mampu memacu daya saing produksi lokal di kancah internasional. Kemenperin dikatakan terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan serta kementerian dan lembaga terkait dalam melakukan pembahasan fasilitas insentif tersebut.
Insentif ini dapat diberikan secara bertahap disesuaikan dengan komitmen pendalaman manufaktur yang telah diterapkan di beberapa sektor industri.
"Misalnya, insentif diberikan karena membangun pusat penelitian dan pengembangan untuk komponen motor listrik, baterai, dan 'power control unit', serta peningkatan penggunaan komponen lokal," sebut Airlangga.
Baca juga:
Konsumsi BBM diprediksi masih tinggi meski dunia sudah pakai mobil listrik
Jonan sebut mobil listrik akan bantu ketahanan energi nasional
Jokowi setuju produksi kendaraan listrik pada 2025 mencapai 20 persen
Pemerintah Jokowi akan gandeng China wujudkan mobil listrik nasional
Kemenperin minta pajak dan bea masuk mobil listrik lebih rendah