Menteri Sri Mulyani: Perempuan Lebih Sensitif Terhadap Kenaikan Tarif Pajak
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perempuan memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap kenaikan tarif pajak (tax rate) dibandingkan laki-laki. Hal ini bahkan pernah menjadi bahan disertasi Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perempuan memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap kenaikan tarif pajak (tax rate) dibandingkan laki-laki. Hal ini bahkan pernah menjadi bahan disertasi Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
"Kalau diberlakukan (kenaikan rate tax) apakah dampaknya sama? Saya bayangkan paling tidak Anda mengetahui elastisitas. Apabila pajak naik 1 persen dampaknya ke laki atau ke perempuan sama atau tidak?" ujar Menteri Sri Mulyani dalam webinar, Jakarta, Rabu (21/4).
-
Bagaimana mayat perempuan itu ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono. Ia tak sengaja menemukan mayat tersebut saat melakukan patroli rutin."Saya melakukan aktivitas patroli rutin. Kemudian muter-muter di situ karena saya senang mendengar suara burung berkicau kemudian ngopi sambil duduk. Saat membuka teko, ada mayat itu langsung turun saya," kata Suyitno, Jumat (13/9).
-
Kapan makam perempuan muda itu ditemukan? Penemuan ini diumumkan Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) pada Rabu.
-
Apa yang ditemukan di tengkorak perempuan tersebut? Salah satu temuan arkeolog adalah cedera tajam berupa lubang persegi di tengkoraknya yang konsisten dengan benturan paku Romawi kuno; paku semacam itu telah ditemukan di beberapa situs arkeologi di Sardinia.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Apa yang ditemukan di samping makam wanita tersebut? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang "secara simbolis laki-laki", menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
Dia mencontohkan, ketika ada kenaikan pajak, perempuan akan mempertimbangkan tetap bekerja atau melakukan hal lain. Sebab, penghasilannya akan semakin besar dialokasikan untuk pajak bila bekerja. Berbeda dengan perempuan, laki-laki justru akan memilih tetap bekerja meski ada kenaikan tarif pajak.
"Misalnya kenakan rate pajak sangat tinggi, akan membuat perempuan menghitung, apabila saya bekerja maka saya akan membayar sekian kepada negara, maka saya lebih baik saya berikan waktu saya untuk melakukan hal yang lain," jelas Menteri Sri Mulyani.
Di sisi lain, peran pajak bagi perekonomian perempuan cukup besar. Contohnya, dalam Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). UMKM diketahui menerima pengurangan pajak final dari pemerintah, di mana ini berdampak langsung bagi keuntungan perempuan.
"Seperti yang saya sampaikan kalau mayoritas pelaku ekonomi adalah UMKM. Maka kita akan mengatakan pemberian pajak final UMKM tentu secara tidak langsung menguntungkan bagi perempuan. Karena mayoritas pekerja dan pemilik usaha UMKM itu perempuan," tandasnya.
Sri Mulyani: Partisipasi Perempuan Bekerja di Indonesia Hanya 54 Persen
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, labor participation atau partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia hanya 54 persen. Angka tersebut masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan angkatan kerja laki-laki sebanyak 83 persen.
"Tadi saya sebutkan labor participation untuk perempuan, itu masih jauh tertinggal hanya 54 persen dibandingkan lebih dari 83 persen untuk laki-laki," ujar Sri Mulyani di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (13/3).
Menurutnya, kondisi ini disebabkan banyaknya kendala dihadapi oleh perempuan sejak dari masih masa anak-anak hingga dewasa. Selain itu dalam hal akses keuangan, perempuan juga sering kesulitan mendapatkan pinjaman karena tidak memiliki jaminan.
Sementara itu, partisipasi ibu rumah tangga selama ini juga kurang diperhitungkan dalam PDB. Hal tersebut pun tengah dikaji secara global. "Dan sekarang ini secara global, sudah ada inisiatif untuk menginput valuenya itu. Sehingga nanti secara statistik akan di-recognized sebagai suatu nilai yang sangat penting," paparnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut pun menambahkan, pemerintah juga akan bekerja sama dengan BPS untuk melihat kondisi ini secara statistik.
"Dengan adanya data statistik, biasanya akan memberikan informasi dan juga bukti sehingga isu mengenai gender itu bisa diletakkan sebagai objektif," tandasnya.
(mdk/bim)