Menteri Susi Geram Masih Ada Pengusaha Tangkap Ikan Pakai Potassium
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku geram dengan para pengusaha ikan hidup yang menangkap ikan dengan cara-cara terlarang. Dia mengancam akan menutup izin penjualan ikan hidup keluar apabila masih saja menggunakan jenis alat tangkap seperti potassium dan jaring-jaring berukuran kecil.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku geram dengan para pengusaha ikan hidup yang menangkap ikan dengan cara-cara terlarang. Dia mengancam akan menutup izin penjualan ikan hidup keluar apabila masih saja menggunakan jenis alat tangkap seperti potassium dan jaring-jaring berukuran kecil.
"Ini harus segera dihentikan. Kalau tidak saya janji kalau masih sempat saya akan menutup izin untuk ikan hidup keluar," kata Menteri Susi di Natuna, Kepulauan Riau, Jakarta, Senin (7/10).
-
Siapa yang mengajak petani di Sulawesi Selatan untuk memanfaatkan bantuan dari Kementan? Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, mengajak para petani di wilayahnya untuk memanfaatkan bantuan kementan secara optimal, terutama dalam meningkatkan produksi padi dan jagung sebagai komoditas strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
-
Bagaimana cara Irjen Kementan mengajak Petani dan ASN Kementan untuk bangkit membangun pertanian Indonesia? “Kita sedang dalam posisi dan situasi yang tidak sedang baik, iklim dan cuaca yang sedang mempengaruhi proses pertanian. Itulah yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri." "Beliau banyak melakukan terobosan, melakukan kegiatan yang tanpa henti. Kalau bapak Menteri speednya sudah maksimal, tentunya kita anak buahnya yang ada di Kementerian Pertanian, ASN Pertanian, punya tanggung jawab yang lebih,” kata Irjen Setyo.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Apa pesan utama yang disampaikan Kementerian KKP dalam menyambut Hari Ikan Nasional ke-10? “Pesan penting yang ingin disampaikan dalam menyambut Harkanas ke-10 ini adalah pentingnya meningkatkan konsumsi produk perikanan yang berkelanjutan", ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/9).
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Apa yang dilakukan Pemerintah Kota Pasuruan untuk menjamin keamanan dan mutu pangan di Kota Pasuruan? Guna menjamin keamanan dan mutu pangan siap saji yang beredar di masyarakat, Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan berkolaborasi dengan BPOM menggelar pembinaan Gerakan Pangan Aman Pedagang Kreatif Lapangan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Pasuruan, Kamis (26/10).
Dia meminta kepada stakeholder terkait untuk menyisir para nelayan dan memberi peringatan bagi mereka yang terbukti gunakan alat tangkap tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dia pun menyarankan agar para pengusaha beralih menggunakan alat pancing, serta jaring yang berukuran standar.
"Saya minta pengusaha ikan hidup nelayan ikan hidup untuk mengubah cara-cara penangkapan. Jangan dengan cara-cara yang dilarang dengan pemerintah. Tolong PSDKP, tolong Pol Air, tolong sama-sama tertibkan yang jaringnya kecil tidak boleh lagi jalan. Kalau mau jalan diganti mata jaringnya dengan jaring yang besar," imbuh dia.
"Kalau semua itu diatur insyaAllah ikan akan tambah banyak bukan tambah kurang. Karena apa yang kecil kecil tertinggal. Jadi kita yang harus jaga keberlanjutan ini," sambung dia.
Di samping itu, dia juga berpuas diri lantaran kebijakan yang dibangun bersama Satgas 115 setidaknya memberikan efek jera khususnya kepada kapal-kapal asing yang melintas di perairan Indonesia. Dengan kebijakan penenggelaman kapal, kini hampir tidak ada lagi kapal-kapal asing memasuki perairan Natuna. Sehingga potensi ikan di laut Indonesia pun melimpah.
"Akhirnya sekarang dengan hilangnya ratusan kapal-kapal ikan asing yang dulu sebagai kota di tengah laut maka gurita yang tadinya hanya Rp5.000 sekarang sudah mencapai Rp50.000 sampai dengan Rp60.000. Ikan kakap merah yang tadinya cuma beberapa ribu perak sekarang sudah dua kali lipatnya. Segala kesejahteraan yang masuk dan terasakan oleh masyarakat dengan hilangnya para pencuri ikan," tandas dia.
Baca juga:
VIDEO: Menteri Susi Tenggelamkan 4 Kapal Asing di Akhir Masa Jabatan
Susi Soal Jadi Menteri Lagi: Tidak Ada Kira-Kira, Itu Urusan Presiden
Menteri Susi Tenggelamkan 4 Kapal Asing Milik Vietnam di Perairan Natuna
Resmikan SKPT, Menteri Susi Ingin Natuna Jadi Garda Terdepan Indonesia
Menteri Susi Musnahkan 21 Kapal Ikan Asing di Kalimantan Barat
Laut Batam dan Bintan Kerap jadi Lokasi Pembuangan Limbah Kapal Asing