Mereka yang untung akibat Rupiah melemah
Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dinilai tak hanya jadi mimpi buruk bagi Indonesia. Kondisi saat ini bisa jadi momentum yang menguntungkan. Meski sebagian orang merasa rugi akibat pelemahan Rupiah, namun ada beberapa pihak yang justru untung akibat situasi ini.
Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dinilai tak hanya jadi mimpi buruk bagi Indonesia. Kondisi saat ini bisa jadi momentum yang menguntungkan.
Pengusaha sekaligus mantan Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel mengatakan, kondisi saat ini seharusnya dimanfaatkan untuk mendongkrak ekspor sebanyak-banyaknya, sebab Rupiah yang bisa didulang akan menjadi lebih besar nilainya.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Apalagi, Indonesia bukan kali pertama menghadapi kondisi Rupiah. Seharusnya kondisi-kondisi di masa lalu dapat dijadikan pengalaman yang berharga dalam menghadapi kondisi serupa.
"Nah sekarang adalah bagaimana memanfaatkan kalau untuk saya ini peluang sebetulnya sebagai pengusaha ini peluang. Bagaimana kita bisa dorong ekspor kita dari Indonesia," kata Rachmat dalam sebuah acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).
Meski sebagian orang merasa rugi akibat pelemahan Rupiah, namun ada beberapa pihak yang justru untung akibat situasi ini.
Pengrajin rotan
Perajin furnitur berbahan baku rotan asal Cirebon, Jawa Barat, Sumarca mengaku mendapat keuntungan dengan pelemahan Rupiah. Menurutnya, kerajinan furnitur berbahan baku rotan yang diekspor keluar negeri akan mendapatkan nilai tambah dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS.
"Memang ada peningkatan pendapatan dengan adanya selisih nilai tambah kurs dolar itu naik," kata Sumarca.
Peningkatan pendapatan yang didapatkannya kata Sumarca, mencapai 5 hingga 10 persen dari sebelum dolar naik, karena dengan adanya kenaikan dolar maka ada selisih yang dia dapatkan saat mengekspor.
"Kemarin-kemarin kan sekitar Rp 13.000 per dolarnya, terus meningkat sampai Rp 15.000 dan selisih itu yang menjadi keuntungan kami," ujarnya.
Pebisnis kerajinan tangan
Para pebisnis produk kerajinan berbahan baku lokal dan berorientasi ekspor di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, diuntungkan dengan nilai tukar dolar AS atau USD yang kini menguat.
"Produk yang dibuat oleh pelaku handycraft berbaku lokal kemudian produknya dijual keluar negeri atau diekspor. Tentunya mereka diuntungkan," kata Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Tengah, Nanggolo Mulyo Waniaji seperti ditulis Antara, Selasa (11/9).
Dia mengatakan bahwa dampak menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap nilai tukar rupiah itu akan berpengaruh terhadap pelaku usaha yang masih mengandalkan bahan baku impor seperti pada bidang tekstil atau batik.
"Akan tetapi, bagi pebisnis 'handyraft' akan merasa diuntungkan dengan kondisi sekarang karena mereka menjual produknya ke luar negeri dengan menggunakan dolar," katanya.
Money changer
Pelemahan atau depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) menggeliatkan bisnis penukaran uang. Pasca melemahnya Rupiah, money changer kebanjiran pengunjung.
Petugas VIP money changer and remittance, Surya mengakui terjadi peningkatan signifikan jumlah pengunjung sejak Senin (3/9) lalu. Untuk menghadapi peningkatan jumlah pengunjung tersebut, money changer tempatnya bekerja bahkan menambah waktu operasional.
"Iya meningkat sejak Senin. Kita saja ada lembur," kata dia kepada Merdeka.com, di Jakarta, Jumat (7/9).
Katanya, jika biasanya kantor tutup pada pukul 17.00, maka pasca depresiasi nilai tukar Rupiah, kantornya tutup pada pukul 18.30.
Penerimaan pajak
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu), Robert Pakpahan angkat suara terkait pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) yang nyaris menyentuh Rp 15.000 per USD. Menurutnya, pelemahan nilai tukar Rupiah memiliki nilai positif terhadap penerimaan negara.
"Kalau dari penerimaan jangka pendek dari sisi penerimaan pajak sangat strong. Lihat saja angka penerimaan PPN impor dan PPh Pasal 22 impor yang strong sejak Januari sampai Agustus," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/9).
Namun, keuntungan tersebut menurutnya hanya berlaku untuk jangka pendek dalam indikator penerimaan pajak saja.
"Kalau jangka panjang kan impornya menurun. Banyak sisi analisanya, kalau dilihat dari sisi ekspor harganya jadi lebih murah di luar negeri jadi lebih laku ekspornya. Jadi lihat secara ekuilibrium dan komprehensif lihatnya," terang Robert.
Dari data DJP menunjukkan per 31 Agustus 2018 secara umum, semua jenis pajak utama tercatat tumbuh dengan penyumbang penerimaan terbesar yaitu PPN impor 27,44 persen atau setara dengan Rp 118,36 triliun. Sementara untuk PPh 22 Impor tumbuh 25,63 persen setara dengan Rp 36,39 triliun.
Reksadana
Rupiah saat ini terus terdepresiasi atau melemah terhadap Dolar Amerika, saat ini posisi Rupiah sudah tembus level 14.710. Kondisi saat ini tentu saja berpengaruh pada reksadana. Saat ini reksadana berbasis Dolar mengalami kenaikan.
Presiden Direktur Manulife Asset Management Indonesia (MAMI), Legowo Kusumonegoro kondisi reksadana masih tetap positif di tengah Rupiah yang sudah menembus level 14.700.
"Kalau saya lihat perkembangan reksadana cukup positif kalau jumlah unit penyertaannya itu nambah banyak. Kalau hanya lihat Rupiah atau dana kelolaan nya memang terkoreksi turun karena pasar sih. Jadi mungkin harus dilihat saat pasar bergejolak orang akan keluar dari pasar reksadana ternyata enggak, jadi investor kita cukup percaya jika pertumbuhan pasar modal kita oke," kata dia saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (31/8).
(mdk/azz)