Minimalisir anggaran, BPS kaji penggunaan teknologi di sensus penduduk 2020
Badan Pusat Statistik (BPS) tengah mengkaji penggunaan perangkat digital untuk pelaksanaan sensus penduduk 2020. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir pengeluaran sehingga anggaran yang digunakan bisa lebih hemat.
Badan Pusat Statistik (BPS) tengah mengkaji penggunaan perangkat digital untuk pelaksanaan sensus penduduk 2020. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir pengeluaran sehingga anggaran yang digunakan bisa lebih hemat.
Kepala BPS Suhariyanto menegaskan pada sensus ekonomi yang dilakukan di 2016 membutuhkan anggaran mencapai Rp 3 triliun. Untuk itu, BPS akan mengefisiensikan anggaran dalam pendataan penduduk.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BPJS Kesehatan mendorong transformasi digital? Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menyebut transformasi digital telah menjadi salah satu pilar utama BPJS Kesehatan untuk terus meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Jadi penduduk ini merupakan data yang sangat penting karena itu perlu pemikiran dari seluruh pihak bagaimana data ini ke depan menjadi semakin berkualitas," kata Suhariyanto di kantornya, Selasa (14/11).
Sebelumnya, pihaknya sudah mencoba menggunakan perangkat digital dalam melakukan pendataan di luar sensus. Menurutnya, hal tersebut bisa menghemat biaya karena tidak perlu memakai banyak kertas, hanya menggunakan telepon pintar (smartphone).
Meski demikian, BPS belum menghitung penggunaan anggaran dalam sensus penduduk 2020. Namun, penggunaan perangkat ini rencananya untuk mendata penduduk yang berada di pemukiman mewah.
"Kita juga masih memikirkan akan ada populasi tertentu yang kita mengirimnya lewat email, webdisk, ini baru kita kumpulkan saja dari berbagai saran dari berbagai pihak," jelasnya.
Baca juga:
Banjir orderan jelang Pilkada, pengusaha percetakan kewalahan
Menhub Budi: Tidak ada rencana menjual Bandara Soekarno-Hatta
Menteri Asman soal CPNS 2017: Ada anak pejabat pun tidak lulus PNS
Pemerintah bakal kelola 21.000 hektare lahan lewat bank tanah
BPS gandeng Kemendagri sajikan data tunggal penduduk RI
Perang Arab Saudi-Iran bikin harga minyak dunia naik
Banyak PNS pensiun, pemerintah kembali buka pendaftaran CPNS tahun depan