Modal Rp 10.000 bisa investasi pertanian, begini caranya
Platform investasi, Crowde menawarkan investasi murah untuk masyarakat Indonesia. Dengan modal minimal Rp 10.000 bisa berinvestasi sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
Platform investasi, Crowde menawarkan investasi murah untuk masyarakat Indonesia. Dengan modal minimal Rp 10.000 bisa berinvestasi sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
Crowde sendiri adalah perusahaan start-up bergerak di bidang agrikultur. Alasan dipilihnya bidang agrikultur karena 41 persen warga Indonesia bekerja di bidang ini. Namun, potensi di bidang ini belum dimanfaatkan maksimal, hingga para pelakunya masih lebih miskin dibanding pekerja bidang lain.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Mengapa Jakarta memerlukan investasi dari luar negeri untuk membiayai pembangunannya? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Bagaimana Kota Tua Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
"Crowde ingin membantu petani mendapatkan modal lebih mudah dengan menghubungkan proyek yang membutuhkan dana, dan investor yang tertarik di bidang agrikultur. Kami bekerjasama dengan koperasi, komunitas dan perusahaan untuk mendapatkan rekomendasi petani terbaik yang berpotensi tinggi, namun masih membutuhkan dana," ujar CEO dari Crowde.co, Yohanes dalam keterangannya kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu (29/4).
Selain bidang pertanian, Crowde juga telah merambah peternakan dan perikanan, sehingga terdapat lebih dari 30 bidang investasi yang bisa dipilih seperti cabai, timun, sapi, hingga lele.
Dalam perjalannya, Crowde menerapkan sistem bagi hasil dalam setiap proyek. Menurut Yohannes, sistem ini paling aman karena tidak merugikan petani dan investor. Investor menurutnya dapat meraih keuntungan 30 persen setiap 3 bulan. "Sistem bagi hasil adalah solusi bagi petani maupun investor, karena selain tidak merugikan petani, juga menumbuhkan rasa kepemilikan bagi investor."
Model bisnis ini diklaim juga sangat transparan. Seluruh pihak dapat melihat langsung status investasi dan perkembangannya. Fitur ini diharapkan dapat mengubah anggapan masyarakat terhadap bidang agrikultur yang sering dikaitkan dengan penipuan.
Baca juga:
BUMN soal sekuritisasi aset: Asing siap jadi investor
Sandiaga: Sudah banyak capaian Ahok-Djarot, kami akan tingkatkan
Pahami hal ini agar tak mudah tertipu investasi bodong
Waspada, marak penawaran investasi ilegal lewat media online
Dubes: AS tertarik kembangkan investasi di Aceh