Nasib Uang Khusus Rp75.000 Usai Diluncurkan, Termasuk Dijual Rp8,8 Juta di E-Commerce
Uang rupiah khusus tersebut dapat dipesan melalui aplikasi Pintar di https://pintar.bi.go.id, sedangkan penukaran dilakukan dalam dua tahap yaitu 17 Agustus hingga 30 September 2020 di Kantor BI Pusat dan 45 Kantor Perwakilan BI di daerah.
Bank Indonesia (BI) meresmikan uang kertas rupiah khusus pecahan Rp75.000 hanya sebanyak 75 juta lembar. Uang rupiah khusus tersebut dapat dipesan melalui aplikasi Pintar di https://pintar.bi.go.id, sedangkan penukaran dilakukan dalam dua tahap yaitu 17 Agustus hingga 30 September 2020 di Kantor BI Pusat dan 45 Kantor Perwakilan BI di daerah.
Sementara itu untuk tahap kedua dilakukan mulai 1 Oktober 2020 hingga selesai di BI Pusat dan BI perwakilan di daerah dalam negeri serta bank umum yang ditunjuk yaitu BNI, BRI, BCA, Bank Mandiri, dan CIMB Niaga.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Apa yang istimewa dari Gedung De Javasche Bank di Kota Tua Surabaya? Gedung ini menyimpan banyak sejarah perbankan di Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan makna filosofi yang terlukis di dalam pecahan mata uang baru pecahan Rp75.000. Secara keseluruhan, mata uang edisi peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia ini dikaitkan dengan 3 M yakni mensyukuri kemerdekaan, memperteguh kebhinekaan dan menyongsong masa depan gemilang.
"Tema filosifis 3 M ini digambarkan melalui desain mata uang yang meliputi halaman muka bermakna mensyukuri kemerdekaan," kata dia dalam acara peluncuran mata uang, di Jakarta, Senin (17/8).
Bentuk syukur terlukis melalui gambar yang tertera di mata uang Rp75.000. Yakni peristiwa pengibaran bendera pada saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Menampilkan foto proklamator Soekarno-Hatta serta gunungan. Di mana, gambar tersebut memiliki filosofi sebagai pembuka dan permulaan lembar baru bagi negara kesatuan Republik Indonesia yang baru saja diproklamasikan.
Serta berbagai pencapaian pembangunan selama 75 tahun kemerdekaan Indonesia digambarkan dengan jembatan, MRT, LRT dan tol Trans Jawa. Sementara, gambar di belakang bemakna memperteguh kebinekaan dengan anak-anak berpakaian adat mewakili wilayah barat tengah dan timur NKRI.
"Serta motif tenun nusantara diwakilin greensing Bali, batik kalung jawa dan motif songket Sumatera Selatan. Yang gambarkan kebaikan keanggunan dan kesucian," jelasnya.
Kemudian halaman belakang bermakna menyongsong masa depan gemilang pada era digital. Di mana, digambarkan dengan satelit merah putih sebagai jembatan komunikasi NKRI. "Era global dengan peta Indonesia emas, bola dunia gambarkan peran strategis Indonesia dalam kancah global, serta anak anak Indonesia yang digambarkan SDM unggul era Indonesia maju," tandas dia.
Bantah Ada Pakaian Adat China
Media sosial saat ini ramai menyebut ada gambar pakaian adat suku China di Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) Rp75.000. Tudingan ini menjadi viral usai Bank Indonesia secara resmi meluncurkan uang khusus tersebut.
Menanggapi itu, Bank Indonesia menjelaskan, pakaian adat tersebut berasal dari Suku Tidung yang ada di Kalimantan Utara.
"Yang dari tengah seperti dari China itu baju asal Kalimantan Utara, baju adat suku Tidung," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang, Bank Indonesia, Marlison Hakim dalam Taklimat Media Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (18/8).
Marlison menjelaskan, pemilihan jenis pakaian adat tersebut merupakan hasil rekomen dari langsung dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara. Hasil rekomendasi tersebut pun sebelumnya telah didiskusikan oleh Bank Indonesia dengan sejumlah pihak.
Mulai dari budayawan, sejarawan sampai dengan Pemerintah Daerah setempat. Proses desain UPK edisis 75 tahun Kemerdekaan Indonesia ini juga telah dirancang sejak tahun 2018.
"Khusus pemilihan itu (jenis baju adat) kita bicarakan dengan budayawan, sejarawan dan Pemda setempat dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan UPT Suku Tidung dan mereka yang memberikan baju adat Kalimantan Utara tersebut," kata Marlison menjelaskan.
Untuk itu dia menegaskan, pakaian adat suku Tidung tersebut asli dari salah satu suku yang ada di Indonesia. Dia menambahkan, masyarakat bisa mencari tahu sendiri kebenarannya dari berbagai informasi yang ada di mesin pencari.
"Jadi bukan dari China, ini asli dari Indonesia," kata dia mengakhiri.
Enam Wilayah Masih Simpan Stok
Antusias masyarakat dalam mendapatkan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) bernominal Rp75.000 sangat tinggi. Terbukti dari sudah dipenuhinya kuota pemesanan di Aplikasi Si Pintar sebanyak 97 persen dari total 75 juta lembar yang dicetak Bank Indonesia.
"Yang sudah daftar 97 persen, yang sudah memasuki aplikasi sebanyak 68.051," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, dalam Taklimat Media Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (18/8).
Penukaran uang di seluruh kantor perwakilan bank sentral pun sudah penuh. Namun ada beberapa wilayah yang masih menyediakan jasa penukaran UPK ini. Di antaranya, Sibolga- Sumatera Utara, Papua, Papua Barat, Lhokseumawe-Aceh, Gorontalo dan Mamuju-Sulawesi Barat.
Rosmaya menjelaskan, Bank Indonesia sebelumnya telah menentukan jumlah uang yang bisa ditukar di tiap daerah. Penentuan sebaran uang tersebut berdasarkan jumlah uang beredar dan sebaran kartu identitas (KTP) yang ada di tiap daerah.
"Kami ada hitung-hitungannya, kita juga lihat dari sebaran KTP, nanti kita akan atur lagi," kata dia.
Jumlah Peminat
Bank Indonesia mencatat peminat uang kertas rupiah khusus pecahan Rp75.000 yang diluncurkan dalam rangka memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia telah mencapai 68.051 orang.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Rosmaya Hadi menyatakan 68.051 peminat tersebut mendaftar via aplikasi Pintar yang terdapat di laman resmi Bank Indonesia yaitu https://pintar.bi.go.id.
"Jadi pendaftar yang sudah memasuki aplikasi 68.051," katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (18/8).
Dia menjelaskan, untuk 18 Agustus sampai 30 September 2020 penukaran hanya dapat dilakukan di kantor BI baik pusat maupun daerah. "Itu kami sudah hitungkan bagaimana ini saat pengambilannya. Kita hitung dan menerapkan protokol Covid-19," ujarnya.
Rosmaya menjelaskan, setiap harinya pihaknya menyediakan kuota 300 lembar uang kertas rupiah khusus pecahan Rp75.000 untuk kantor pusat BI di Jakarta. Kemudian BI juga menyediakan sebanyak 150 lembar per hari untuk 45 kantor perwakilan di daerah.
"150 (lembar) dikali 45 (daerah) adalah 6.750. Maka kita buka di hari pertama adalah 7.050 penukaran," jelasnya.
Dijual di E-Commerce
Uang kertas rupiah khusus pecahan Rp75.000 yang diluncurkan Bank Indonesia (BI) dijual kembali oleh para pedagang di platform digital atau e-commerce dengan harga puluhan hingga ratusan kali lipat.
Berdasarkan pantau Antara, uang kertas rupiah khusus pecahan Rp75.000 yang baru diresmikan pada 17 Agustus 2020 ini dijual di Shopee dengan harga mulai Rp750 ribu, Rp1,75 juta, hingga Rp8,8 juta.
Sementara itu di platform digital lain seperti Tokopedia, BukaLapak, dana Lazada tidak ditemukan pedagang yang menjual uang kertas rupiah khusus pecahan Rp75.000.
Bank Indonesia (BI) meresmikan uang kertas rupiah khusus pecahan Rp75.000 hanya sebanyak 75 juta lembar dengan peminat yang kini mencapai 68.051 orang atau 97 persen dari kuota.
Uang rupiah khusus tersebut dapat dipesan melalui aplikasi Pintar di https://pintar.bi.go.id, sedangkan penukaran dilakukan dalam dua tahap yaitu 17 Agustus hingga 30 September 2020 di Kantor BI Pusat dan 45 Kantor Perwakilan BI di daerah.