Neraca transaksi berjalan Indonesia sehat 3 tahun lagi
Tahun ini, diperkirakan neraca transaksi berjallan masih defisit sebesar USD 26 miliar.
Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan memerkirakan bahwa neraca transaksi berjalan Indonesia bisa kembali sehat pada 3-5 tahun mendatang. Sebelum masa itu tiba, Indonesia harus menerima kenyataan jika neraca transaksi berjalannya mengalami defisit.
Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, defisit neraca transaksi berjalan Indonesia sudah mencapai sekitar USD 15,7 miliar. Fauzi memerkirakan, jumlah itu bisa membengkak hingga USD 26 miliar di akhir tahun. Sementara, tahun depan bisa turun menjadi USD 20 miliar.
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
"Ekspor kita terus menurun, sedangkan impor tetap naik lantaran pelemahan ekspor dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas di pasar global," kata Fauzi saat diskusi tinjauan ekonomi Indonesia 2013, di Jakarta, Selasa (10/9).
Kondisi neraca yang defisit itu memaksa pemerintah untuk menurunkan target pertumbuhan ekonominya. "Supaya defisit current account tidak semakin bengkak, maka pertumbuhan ekonomi harus di tekan," ujarnya.
(mdk/yud)