Nilai Impor November Tembus USD 12,66 Miliar, Termasuk Buah Apel dari China
Adapun impor Indonesia menurut penggunaan barang, seluruhnya mengalami pertumbuhan positif secara bulanan. Untuk konsumsi, kenaikannya 25,52 persen atau USD 1,30 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia USD 12,66 miliar pada November 2020. Angka ini naik 17,40 persen dibanding Oktober 2020. Rinciannya, impor migas mengalami kenaikan 0,59 persen senilai USD 1,08 miliar. Sedangkan untuk non-migas naik 19,27 persen atau USD 11,58 miliar.
"Nilai impor pada bulan November yang sebesar USD 12,66 persen ini naik 17,4 persen dibandingkan posisi bulan lalu," ujar Kepala BPS, Suhariyanto dalam video konferensi rilis Data Ekspor Impor, Selasa (15/12).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Namun, secara tahunan (year on year/yoy), impor mengalami penurunan sebesar 17,46 persen. Untuk migas mengalami penurunan 49,16 persen dan non-migas mengalami penurunan 12,33 persen.
"Tapi kalau kita bandingkan dengan posisi bulan November 2019, yang waktu itu sebesar 15,34 persen, nilai impor kita masih turun 17,46 persen. Lebih landai kalau dibandingkan penurunan impor pada bulan lalu," kata Kecuk, sapaan akrabnya.
Adapun impor Indonesia menurut penggunaan barang, seluruhnya mengalami pertumbuhan positif secara bulanan. Untuk konsumsi, kenaikannya 25,52 persen atau USD 1,30 miliar.
"Komoditas utama yang kita impor untuk barang konsumsi ini yang pertama adalah garlic dari China, kemudian ada boneless of bovine animals dalam bentuk frozen yang kita impor dari India, kemudian juga ada obat obatan dari India, kemudian ada impor buah apel segar dari China, dan satu lagi adalah laser system dari Singapura," jelas dia,
Bahan Baku Penolong
Kemudian untuk bahan baku/penolong, kenaikannya 13,02 persen atau USD 8,93 miliar, barang modal naik 2,43 persen atau USD 2,43 miliar. "Barang modal yang diimpor adalah mesin-mesin dari China. Kenaikan impor modal diharapkan bisa berpengaruh positif bagi pertumbuhan PMTB di kuartal IV ini," ujarnya.
Secara total, impor Indonesia menurut penggunaan barang mengalami kenaikan 17,40 persen atau USD 12,66 miliar.
Berdasarkan kode HS, kenaikan impor berasal dari komoditas mesin dan perlengkapan elektrik, logam mulia, perhiasan, dan permata, mesin dan peralatan mekanis, dan lainnya. Sedangkan yang turun adalah gula dan kembang gula, bahan bakar mineral, binatang hidup, dan lainnya.
Berdasarkan negara asal impor, penurunan impor non-migas terjadi dari China mencapai USD 1,09 miliar, Jepang USD 226 juta, Hong Kong USD 124,6 juta, Kanada USD 92,7 juta, dan Taiwan USD 84,9 juta.
Sebaliknya, peningkatan impor terjadi dari Ukraina sebesar USD 76,9 juta, Singapura USD 65,7 juta, Malaysia USD 49,4 juta, Hungaria USD 49 juta, dan Uni Emirat Arab USD 27,4 juta. Secara kumulatif, kinerja impor Januari-November 2020 sebesar USD 127,13 miliar atau terkoreksi 18,91 persen dari USD 156,77 miliar pada Januari-November 2019.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)