Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Belum Stabilnya Ekonomi China
Pada pukul 9.54 WIB, Rupiah masih menguat 6 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp13.989 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp13.995 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah terhadap dolar AS (USD) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu, berpotensi terkoreksi seiring pertumbuhan ekonomi yang belum stabil di China.
Pada pukul 9.54 WIB, Rupiah masih menguat 6 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp13.989 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp13.995 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Rupiah mungkin berbalik melemah hari ini terhadap dolar AS mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dolar AS pagi ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (10/2).
Data Indeks Harga Konsumen (IHK) China yang di bawah estimasi (0,3 persen vs estimasi 0 persen) dan mengalami penurunan, bisa menjadi pemicu pelemahan tersebut.
Menurut Ariston, IHK yang turun bisa mengindikasikan pemulihan ekonomi di China belum stabil. Hal tersebut bisa menekan minat pasar terhadap risiko.
"Di sisi lain, sentimen stimulus fiskal AS masih bisa menahan pelemahan rupiah hari ini," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan Rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.980 per USD hingga Rp14.030 per USD.
Pada Selasa (9/2) lalu, Rupiah ditutup menguat 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp13.995 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.003 per USD.
Baca juga:
Kurs Rupiah Perkasa ke Level Rp13.995 per USD
Minat Pasar Masih Tinggi, Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.003 per USD
Bank Indonesia Tidak Terbitkan Uang Redenominasi dengan Potret Wajah Jokowi
Hari Ini, Rupiah Menguat ke Posisi Rp 13.995 per USD
Muhammadiyah Sebut Transaksi di Pasar Muamalah Mirip Tukar Koin di Pusat Permainan