Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya
Ternyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Ternyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
- Kurs Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Rp16.000 Per USD, Kelas Menengah Perlu Ambil Langkah Begini
- Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
- Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara
- Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya
Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya
Di hari ketiga lebaran, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin terperosok di angka Rp16.000.
Merujuk data real time Google Finance, Jumat (12/4) nilai tukar rupiah bahkan menembus Rp16.026. Angka ini lebih tinggi dari satu hari sebelumnya yang mana nilai tukar rupiah pada Kamis (11/4) berada di angka Rp16.003.
Sebenarnya, tren pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sudah terjadi pada Maret.
Ini disebabkan Indeks dolar Amerika Serikat (USD) melanjutkan penguatan.
Investment Strategist Bahana TCW, Emil Muhamad menjelaskan penyebabnya adalah tekanan global yang tidak bisa ditahan.
Emil menuturkan pelemahan rupiah sejak awal tahun ini lebih sedikit dibandingkan naiknya dolar.
"Ada banyak mata uang yang melemahnya lebih besar dari Rupiah yaitu Franc Swiss dan Yen Jepang,” kata Emil, dikutip Jumat (12/4).
Emil menjelaskan, pelemahan Rupiah ini murni akibat tekanan luar karena neraca dagang Indonesia masih alami surplus. Meskipun terjadi arus keluar capital di Surat Berharga Negara (SBN), tetapi ada arus masuk besar pada saham.
Emil menambahkan, Rupiah diprediksi kembali menguat jika The Fed menurunkan suku bunga yang diproyeksikan pada Juli 2024. Menurutnya kuartal kedua ini menjadi kuartal berat untuk Rupiah. Diharapkan menjadi kuartal terberat terakhir di tahun ini.
Emil menuturkan, investor lebih khawatir dengan volatilitas dibandingkan Rupiah yang melemah. Menurutnya, selama pelemahan Rupiah volatilitasnya terjaga, maka ini lebih baik dibandingkan volatilitasnya bergejolak.
“Investor asing hedging fund-nya bukan dari pelemahan Rupiah, tetapi dari volatilitasnya. Selama Bank Indonesia (BI) bisa menjaga pelemahan, seharusnya investor tidak perlu khawatir,” jelas Emil.
Meskipun begitu, jika Rupiah melemah hingga level Rp 16.000 kekhawatiran akan terjadi pada masyarakat dan pengusaha yang akan memberikan sentimen buruk.