Pabrik Baru Krakatau Steel Bakal Pasok Baja untuk Industri Mobil Listrik
Silmy mengatakan, pabrik HSM 2 selesai dibangun pada Mei 2021 dengan investasi senilai Rp7,5 triliun di atas lahan 25 hektare. Dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun, pabrik ini akan menambah total kapasitas produksi KS menjadi 3,9 juta ton per tahun.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KS), Silmy Karim menyebut bahwa pabrik baru lembaran baja panas (Hot Strip Mill 2) siap memasok baja berkualitas untuk pasar otomotif, termasuk untuk pengembangan industri mobil listrik nasional.
"Produk HRC (baja lembaran panas) dari HSM (Hot Strip Mill 2) nantinya akan diutamakan untuk mengisi pangsa pasar otomotif yang membutuhkan kualitas baja terbaik. Hal ini seiring dengan rencana Indonesia untuk menjadi salah satu pusat produksi mobil listrik dunia," kata Silmy Karim saat peresmian pabrik Hot Strip Mill 2 oleh Presiden Joko Widodo di Cilegon, Banten, Selasa (21/9).
-
Bagaimana cara PLTA Kracak menyalurkan listrik? “Jadi ini listriknya disalurkan ke Bogor, yang saat itu Buitenzorg sedang butuh, terutama untuk penerangan kantor gubernur. Setelah Buitenzorg memiliki penerangan, listrik disalurkan ke Tanjung Priuk untuk operasional Trem dan perkotaan,” kata sang kreator, Jejak Siborik.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Apa saja jenis motor listrik yang dibuat di Indonesia? Berikut adalah daftar motor listrik asli buatan Indonesia 1. Elvindo Elvindo, atau dikenal sebagai Electric Vehicle Indonesia, berbasis di Cikupa, Tangerang, Banten. Varian produknya termasuk Rama, Shinta, dan Arjuna, yang masing-masing memiliki desain unik dan dapat mencapai kecepatan hingga 60 km/jam. 2. Selis Selis menawarkan berbagai jenis kendaraan listrik, termasuk motor listrik seperti Go-Plus, E-Max, Neo Scootic, New Balis, Bromo-Solar Energy, dan Agats. Motor listrik Selis dilengkapi dengan baterai berkualitas tinggi yang memungkinkan jarak tempuh hingga 50 km dengan satu baterai dan bisa dua kali lipat dengan dua baterai. 3. Viar Viar N1 adalah salah satu motor listrik yang menjadi pilihan menarik dengan desain retro dan lampu depan berbentuk kotak. Dilengkapi dengan baterai lithium-ion berkapasitas 60 V 23 Ah, motor ini dapat melaju hingga 55 km dengan kecepatan maksimum mencapai 60 km/jam. Produsen motor Rakata memiliki pabrik perakitan di Tangerang, Banten, serta kantor pusat di Jakarta Selatan. 4. Rakata Motor sport Rakata dapat mencapai kecepatan maksimal 85 km/jam berkat dinamo penggerak berkapasitas 2.000 watt dan mampu menaklukkan tanjakan hingga 30 derajat. 5. Gesits Gesits adalah motor listrik yang dikembangkan sejak tahun 2018 oleh PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), hasil kerjasama antara PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi dan PT GESITS Technologies Indo. Dilengkapi dengan baterai 72 volt 20 Ah, motor ini mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer dalam satu pengisian daya, dengan desain bodi yang tegas dan sporty.
Silmy mengatakan, pabrik HSM 2 selesai dibangun pada Mei 2021 dengan investasi senilai Rp7,5 triliun di atas lahan 25 hektare. Dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun, pabrik ini akan menambah total kapasitas produksi KS menjadi 3,9 juta ton per tahun.
"Pabrik ini pertama di Indonesia dengan produk HRC ketebalan 1,4 milimeter," ujarnya.
Selain meningkatkan kapasitas produksi nasional, pabrik ini juga akan mengerek daya saing produk baja Indonesia. Hal itu karena pabrik HSM 2 dapat memangkas biaya operasional hingga 25 persen. Selain itu, pabrik ini juga menerapkan teknologi otomasi 4.0 sehingga baja yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Daya saing baja yang lebih tinggi dan harga yang efisein diharapkan akan mendorong penyerapan produk dalam negeri sehingga akan mengurangi impor baja dan pada akhirnya menghemat devisa nasional.
Kurangi Impor
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan produksi baja dari pabrik baru HMS 2 milik KS dapat mengurangi impor baja sehingga akan menghemat devisa nasional hingga Rp29 triliun per tahun.
Presiden juga meminta KS dapat meningkatkan kapasitas produksi HSM 2 dari 1,5 juta ton per tahun menjadi 4 juta ton pada tahun-tahun berikutnya.
"Dengan beroperasinya pabrik ini kita akan dapat memenuhi baja dalam negeri, jadi tak ada lagi impor-impor yang kita lakukan. Sehingga sekali lagi akan menekan angka impor baja negara kita yang saat ini berada pada peringkat kedua komoditas impor Indonesia, sehingga kita harapkan nanti dapat menghemat devisa Rp29 triliun per tahun, ini angka yang sangat besar sekali," kata Presiden Jokowi.
(mdk/idr)