Paket kebijakan ekonomi diumumkan, Rupiah ditutup menguat 83 poin
Rupiah sempat menyentuh titik terkuatnya di level Rp 13.517 per USD.
Laju pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (22/10). Rupiah ditutup menguat 83 poin atau sekitar 0,61 persen di level Rp 13.640 dibanding penutupan kemarin di Rp 13.723 per UD.
Data Bloomberg mencatat, pergerakan Rupiah cukup bergejolak sepanjang hari, namun cenderung menguat. Rupiah sempat menyentuh titik terkuatnya di level Rp 13.517 per USD pada pukul 13.10 WIB.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, perdagangan kemarin Rupiah melemah bersama mata uang lainnya di Asia. Pelemahan tersebut terdorong oleh penguatan dolar AS jelang pertemuan petinggi European Central Bank (ECB) yang akan disusul pertemuan Federal Open Market Committee minggu berikutnya.
"Isu risiko solvabilitas perusahaan BUMN China menambah tekanan pelemahan Rupiah," ucap Rangga dalam riset harian.
Walau tekanan eksternal masih cukup tinggi, Rangga melihat fokus pasar sedikit teralihkan oleh pengumuman paket kebijakan ekonomi jilid V yang sedang diumumkan pemerintah.
(mdk/idr)