Paket kebijakan ekonomi IV tak bisa dorong penguatan Rupiah
Rupiah dibuka menguat tipis 25 poin ke posisi Rp 13.515 pada perdagangan hari ini, Senin (19/10).
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan pada perdagangan Senin (19/10).
Data Bloomberg, rupiah dibuka menguat tipis 25 poin ke posisi Rp 13.515 dari level perdagangan sebelumnya Rp 13.540 per USD. Namun, penguatan tidak bertahan lama dan akhirnya melemah ke level Rp Rp 13.569 per USD pada pukul 09.08 WIB.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (16/10), rupiah melemah 246 poin menjadi Rp 13.534 dari hari sebelumnya Rp 13.288 per USD.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, rupiah melemah pada perdagangan Jumat pekan kemarin mengikuti sentimen penguatan dolar AS yang terjadi merata di pasar Asia.
Menurutnya, pengumuman kebijakan paket ekonomi IV dan indikasi Bank Indonesia untuk melonggarkan kebijakan moneter ternyata tidak terlalu direspon positif oleh pasar keuangan.
"Dolar indeks yang mempertahankan sentimen penguatan serta pengumuman GDP China yang berpeluang melambat dapat menjadi alasan rupiah kembali melemah pada hari ini," ujar Rangga dalam riset harian, Jakarta, Senin (19/10).