Pekerja RI tak terampil, 30 tahun cuma bisa pasang kancing baju
90 persen angkatan kerja di Indonesia belum memiliki keterampilan.
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) jadi faktor kunci untuk percepatan ekonomi. Namun masalahnya, 90 persen angkatan kerja di Indonesia belum memiliki keterampilan.
Dengan begitu, kata dia, angkatan kerja tersebut tak memiliki jenjang karir yang jelas. Untuk itu, pemerintah bakal melakukan terobosan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para pekerja.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Di mana Mochammad Afifuddin lahir? Dikutip dari situs KPU, Mochammad Afifuddin biasa disapa Afif, lahir pada 1 Februari 1980 di Sidoarjo, Jawa Timur.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Hasninda Ramadhani memulai kariernya? Perempuan berusia 30 tahun ini sebenarnya bukan pendatang baru. Ia sudah merintis kariernya sejak tahun 2010.
"Mereka-mereka yang mungkin kalau dari segi usia itu berada pada kategori 18 tahun ke atas, mau sekolah lagi, sudah tidak mungkin, kalau mau kerja pilihan mereka terlalu sedikit," ujar Hanif di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (19/4).
Dia mencontohkan banyak pekerja perempuan yang tak memiliki skill di perusahaan garmen. Perempuan tersebut dalam jangka waktu yang lama hanya sibuk memasang kancing baju, tanpa adanya jenjang karir yang jelas.
"Sisanya, mereka hanya bisa masuk sektor-sektor informal yang dari segi kesejahteraan, perlindungan, upah dan sebagainya tentu masih banyak persoalan," kata dia.
Untuk itu, pemerintah bakal mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia menjadi lebih profesional, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja dalam negeri maupun tenaga kerja terampil di luar negeri.
"Judulnya tetap tenaga kerja Indonesia ini harus jadi tenaga kerja profesional Indonesia," pungkas Hanif.
Baca juga:
Genjot SDM lokal, Menko Rizal minta tiru sistem pendidikan Jerman
Adopsi dari luar negeri, Menteri Hanif bakal ubah branding BLK
Tingkatkan keterampilan pekerja lokal, pemerintah butuh Rp 44 T
Menteri Saleh: Pekerja mantan napi masih dipandang rendah perusahaan
Lebaran tahun ini, karyawan satu bulan kerja berhak dapat THR