Pelajaran Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI, Pentingnya Literasi Keuangan Sebelum Investasi
Kasus pembunuhan mahasiswa UI memberikan pelajaran penting bagi masyarakat terkait investasi kripto.
Pelajaran Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI, Pentingnya Literasi Keuangan Sebelum Investasi
Kasus pembunuhan mahasiswa Indonesja (UI) jurusan Sastra Rusia, MNZ (19) yang tewas dibunuh oleh kakak tingkatnya bernama Altafasalya Ardhika Basya (23), memberikan pelajaran penting bagi masyarakat terkait investasi kripto.
Kepala departemen Literasi Inklusi Keuangan dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aman Santosa mengatakan, mahasiswa merupakan kalangan yang terdidik dan seharusnya mereka sudah paham dan mengerti apa itu literasi keuangan dan inklusi keuangan.
Merdeka.com
Tetapi mungkin, ada beberapa alasan yang akhirnya mereka terpaksa dan terjebak dalam kasus seperti ini.
"Ya sebetulnya kan mahasiwa itu di antara kelompok masyarakat merupakan kalangan yang sebenarnya relatif lebih terdidik semestinya," ujar Aman kepada media, Selasa (8/8)
Dia mengatakan pihaknya selalu aktif melakukan literasi baik di daerah maupun di pusat.
Bahkan belum lama ini dirinya hadir secara langsung melakukan literasi keuangan di UI.
"Saya baru-baru ini hadir langsung melakukan literasi keuangan disana (UI), di acara Gebyar Safari Ramadhan itu kita mengundang seluruh mahasiwa," tuturnya.
Merdeka.com
Pihaknya terus melakukan upaya peningkatan literasi, bahkan akan melakukan kolaborasi dan sinergi dengan bersama para stakeholder untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, salah satunya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
"Kominfo ini mereka memiliki jaringan-jaringan informasi yang dibawah koordinasi Kominfo termasuk dengan TVRI, RRI, terus kemudian dinas Kominfo yang ada di masing-masing daerah," tambahnya.
Merdeka.com
Seperti diketahui, pelaku pembunuhan terlilit utang pinjaman online (pinjol) Rp 15 juta.
Pelaku ternyata juga memiliki utang pada korban sebesar Rp 200.000 namun utang tersebut sudah dilunasi.
Karena pelaku mengetahui korban memiliki barang berharga sehingga pelaku ingin menguasai barang korban untuk dijual dan melunasi utang-utang tersebut dan pada akhirnya pelaku menghabisi nyawa korban.