Pelindo III terima pinjaman asing senilai Rp1,2 Triliun
Itu akan digunakan untuk mendatangkan 10 unit Ship to Shore Crane (STS) dan 20 unit Automated Stacking Crane (ASC).
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III memperoleh pinjaman asing sebesar USD 121 juta atau sekitar Rp 1,2 Triliun dari Credit Suisse dan Deutsche Bank Cabang London, Inggris. Dana itu akan digunakan untuk mendatangkan 10 unit Ship to Shore Crane (STS) dan 20 unit Automated Stacking Crane (ASC) dari Finlandia untuk dioperasikan di Terminal Teluk Lamong, Surabaya.
“Pinjaman ini dilakukan dengan skema Export Credit Agency melalui lembaga asuransi Finnvera asal Finlandia. Bunga pinjaman sebesar 1,39 persen dengan jangka waktu pembayaran selama 7 tahun,” jelas Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto dalam siaran pers, Selasa (26/11).
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Apa tujuan utama Pemilu di Indonesia? Tujuan Pemilu secara Umum Tujuan pemilihan umum (Pemilu) secara umum adalah untuk memilih wakil rakyat dan membentuk pemerintahan baru sesuai dengan kehendak rakyat.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Siapa yang diuntungkan dari Pemilu di Indonesia? Dengan adanya pemilu, para pemimpin yang terpilih dapat secara sah dan demokratis memegang kekuasaan.
-
Kapan Pelindo mencatat raihan positif di bidang pariwisata maritim? Pelindo Regional 3 Bali, mencatat raihan positif dalam bidang pariwisata maritime dalam 10 bulan terakhir 2023, jumlah wisatawan asing yang tiba melalui kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, sebanyak 21.842 orang.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Penandatanganan perjanjian pinjaman itu sendiri telah dilakukan oleh pihak Pelindo III pada 30 Agustus 2013. Sementara perjanjian pengadaan 10 unit STS dan 20 unit ASC dilakukan pada 1 Maret 2013.
Peralatan akan didatangkan secara bertahap mulai Januari mendatang.Dimulai dari 10 unit ASC yang datang dalam bentuk komponen yang selanjutnya akan dirakit di Indonesia dan dilanjutkan dengan kedatangan 5 unit STS secara utuh.
“Sepuluh unit ASC dan lima unit STS lainnya akan dikirim pada tahun 2016 mendatang setelah Terminal Teluk Lamong tahap kedua selesai dibangun,” tambahnya.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo III Husein Latief mengatakan alat yang digunakan di Terminal Teluk Lamong menggunakan teknologi ramah lingkungan. Hal itu sejalan dengan konsep pelabuhan ramah lingkungan (green port) yang dikampanyekan oleh Pelindo III.
“Selain ramah lingkungan, alat-alat tersebut juga berteknologi tinggi. ASC misalnya, operator tidak perlu di atas alat tetapi cukup di dalam ruang operator, bahkan wanita juga dapat bertindak selaku operator,” kata Husein.
selain itu, Husein juga mengungkapkan bahwa Terminal Teluk Lamong dibangun dalam beberapa tahapan. Pembangunan tahap pertama seluas 38,8 hektar dan akan dioperasikan pada 2014. Disusul kemudian tahap kedua dengan luas total mencapai 50 hektar pada 2016, dan akan terus dibangun hingga mencapai luas 386,12 hektar.
“Terminal Teluk Lamong tahap pertama ini membutuhkan dana sekitar Rp3,4 Triliun. Pembangunan Terminal Teluk Lamong sendiri akan berlanjut hingga tahun 2030 mendatang."
(mdk/yud)