Pembatasan Kegiatan Jawa-Bali Buat Rupiah Melemah ke Rp14.080 per USD
Membaiknya Konsumsi masyarakat di dukung oleh kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat yang terus menggelontorkan stimulus dan kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga kredit.
Nilai tukar Rupiah terhadap USD ditutup melemah tipis 10 poin di level Rp14.080 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.070 per USD. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pemberlakuan PSBB Ketat di Jawa-Bali awal tahun ini.
"Konsumsi masyarakat di awal tahun 2021 kembali meningkat walaupun secara bersamaan Pemerintah memberlakukan PSBB diperketat di Jawa-Bali di bulan Januari 2021," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, Jakarta, Selasa (19/1).
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Membaiknya Konsumsi masyarakat di dukung oleh kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat yang terus menggelontorkan stimulus dan kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga kredit.
"Pada Desember 2020 perbankan sudah membuka kran kreditnya sehingga masyarakat dan pengusaha bisa kembali mendapatkan kredit dari perbankan dan ini bisa menjadi tanda-tanda perekonomian akan kembali menggeliat," jelasnya.
Tanda-tanda perekonomian ini, kata Ibrahim bisa dilihat dari hasil survei Perbankan Bank Indonesia (BI) menyatakan penyaluran kredit baru akan meningkat pada kuartal I 2021. Hal ini terindikasi dari SBT penyaluran kredit baru Kuartal Pertama tahun 2021 sebesar 49,4 persen, meningkat dari 25,4 persen pada Kuartal Keempat tahun 2020.
"Penyaluran kredit baru Kuartal Kedua 2021 diperkirakan didorong oleh kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi," papar Ibrahim.
Sementara itu, pertumbuhan kredit pada Kuartal IV 2020 diprakirakan masih terbatas, dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit investasi. Standar penyaluran kredit pada Kuartal Pertama 2021 diprakirakan tidak seketat periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 0,4 persen, lebih rendah dibandingkan dengan 3,2 persen pada kuartal sebelumnya.
"Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2021. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 7,3 persen (yoy). Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit," tandasnya.
Baca juga:
Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Menguat Lewati Level Psikologis Rp14.000 per USD
Pasar Tunggu Pelantikan Joe Biden, Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.070 per USD
Rupiah Ditutup Menguat Dekati Level Psikologis Rp14.000 per USD
Vaksinasi Dimulai, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.060 Per USD
Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp14.098 per USD Jelang Vaksinasi Presiden Jokowi
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.125 per USD