Pemerintah Akan Bangun JPO dari JIS ke Ancol Senilai Rp80 Miliar

Pemerintah Akan Bangun JPO dari JIS ke Ancol Senilai Rp80 Miliar

Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, memproyeksikan biaya pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan Jakarta International Stadium (JIS) dengan kawasan Ancol mencapai Rp 80 miliar. Pembangunan JPO ini dalam rangka persiapan penyelenggaraan ajang Piala Dunia U-17 2023.

"Kalau hanya JPO toh setahu saya Rp80 miliar, sekitar Rp70 sampai Rp80 miliar," ucapnya di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (9/8).

Endra menyampaikan, biaya pembangunan JPO penghubung JIS dan kawasan Ancol akan sepenuhnya menggunakan uang APBN.

JPO tersebut akan memiliki panjang sekitar 430 meter. "Anggaran APBN kalau JPO, panjang 430 meter," tegas dia.

Endra belum bersedia mengungkap perusahaan kontraktor yang akan terlibat dalam pembangunan JPO tersebut.

Dia menekankan akan memilih kontraktor yang benar-benar siap lantaran waktu yang mepet menjelang Piala Dunia U-17 2023.

"Kontraktor belum, mudah-mudahan minggu depan sudah. Akan ditunjuk yang paling siap," bebernya.

Akan tetapi, dia optimistis pembangunan JPO sepanjang 430 meter tersebut akan rampung sesuai waktu yang ditetapkan.

Menurutnya, proyek pengerjaan akses pendukung JIS akan dilakukan secara keroyokan untuk mempersingkat waktu.

"Dalam waktu 92 hari InsyaAllah (JPO rampung). Kemudian di keroyok rame-rame karena tinggal 93 hari tidak bisa sendirian saja,"

kata Endra mengakhiri.

# Sengketa Lahan di Balik Satu-Satunya Pintu Masuk Stadion JIS

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin merenovasi stadion kebanggaan warga Jakarta tersebut jelang Piala Dunia U-17 2023. JIS dinilai belum memenuhi standar FIFA. Salah satunya, hanya punya satu pintu keluar-masuk. JIS cuma memiliki dua ramp atau tanjakkan penghubung yang digunakan sebagai akses masuk penonton ke dalam stadion. Merdeka.com melawat ke JIS pekan lalu, kami melintasi ramp barat dan ramp timur. Ada yang berhadapan langsung dengan perumahan warga. Adapula masalah sengketa lahan di kawasan tersebut.

Salah satu warga bercerita, lahan depan pintu selatan seharusnya dapat menjadi akses masuk kendaraan. Sayangnya, warga perumahan menolak pembangunan di situ. Meski demikian, terdapat lahan sawah di samping perumahan tersebut. Kabarnya, lahan itu akan digunakan sebagai lahan parkir JIS.