Pemerintah diminta evaluasi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, ini sebabnya
Presiden Joko Widodo dinilai perlu mengevaluasi kembali rencana pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, proyek ini bukan merupakan salah satu proyek yang sangat mendesak dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.
Presiden Joko Widodo dinilai perlu mengevaluasi kembali rencana pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, proyek ini bukan merupakan salah satu proyek yang sangat mendesak dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.
Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono mengatakan, jarak tempuh antara Jakarta-Bandung yang hanya 142 Kilometer (Km) cukup pendek untuk pembangunan kereta cepat. Di negara lain, kereta cepat digunakan untuk jarak tempuh 400 Km.
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Dari mana Prabowo dan Jokowi memulai perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Prabowo naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Jokowi dari Stasiun Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menuju Stasiun Halim Jakarta Timur.
-
Bagaimana cara Presiden Jokowi mempercepat proses sertifikasi tanah? Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi memotong proses sertifikasi tanah yang bertele-tele.
-
Bagaimana kondisi jalan yang dilalui Jokowi? Mobil dinas RI 1 jenis Mercedes Benz S 600 Guard itu harus berjalan lambat dan dikabarkan sempat 'nyangkut'. Saking rusak parah, Jokowi sampai harus berganti mobil. Dari kendaraan dinas mercy ke mobil jenis jip.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
"Saya sudah cari data yang menunjukkan kereta cepat diseluruh dunia apakah efisien pada jarak 142 Km. Di Jepang jarak Tokyo hingga Osaka 400 Km. Beijing hingga Shanghai 1.300 Km," ujar Tony di Yogyakarta, seperti ditulis Senin (24/9).
Evaluasi proyek ini juga dibutuhkan untuk menekan kebutuhan impor Indonesia yang saat ini cukup tinggi. Sehingga, ke depan neraca perdagangan tak lagi defisit seperti yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan.
"Belajar dari Perdana Menteri Malaysia, Mahatir kemarin, mereka ke China untuk menyetop proyek pembangunan kereta cepat. Karena dinilai belum dibutuhkan. Di Indonesia juga punya proyek semacam itu diragukan feasbilitynya," jelasnya.
Sebelumnya, Kemajuan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung baru mencapai 7,6 persen. Kereta Cepat pertama di Indonesia ini rencananya akan beroperasi pada pertengahan 2021.
"Progres sekarang sudah 7,6 persen, pembebasan tanah sudah 76 persen sehingga proyeknya di speed up," tutur Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) Tumiyana, di Gedung BEI, Senin (27/8).
Proyek pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung ini masih terbilang normal. "Kami sudah draw down step satu jalan, berikutnya tinggal menyesuaikan kebutuhan. Proyek sekarang berjalan sesuai normal, nanti kira-kira di 2021 bisa selesai, nanti kita coba bareng-bareng," ujarnya.
Nilai investasi dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai Rp 82 triliun. "Sekarang kira-kira total investasinya Rp 82 triliun, ekuitasnya 20 persen, kita kebagian 38 persen, sisanya utang," kata dia.
"Jadi utang kita itu cuma Rp 61 triliun, grace periode 10 tahun, kita nyicil 40 tahun. Valuasinya Rp 360 triliun," pungkas dia.
Baca juga:
Kemenhub berencana integrasikan bus dan LRT di stasiun MRT
Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai diresmikan, Menko Luhut yakin tekan kemacetan Bali
Angkasa Pura II gelontorkan Rp 450 miliar kembangkan bandara Belitung
Bandara baru Yogyakarta dirancang tahan gempa dahsyat dan tsunami
Melihat prosesi pemindahan 525 makam untuk Tol Desari