Pemerintah Patok Target Investasi Migas 2022 Rp 243 T
Pemerintah menargetkan pemasukan investasi migas sebesar USD 17 miliar, atau setara Rp 243,95 triliun (kurs Rp 14.350 per USD) tahun ini. Target tersebut naik dari realisasi investasi migas di sepanjang 2021 lalu yang mencapai USD 15,9 miliar, atau setara Rp 228,165 triliun.
Pemerintah menargetkan pemasukan investasi migas sebesar USD 17 miliar, atau setara Rp 243,95 triliun (kurs Rp 14.350 per USD) tahun ini. Target tersebut naik dari realisasi investasi migas di sepanjang 2021 lalu yang mencapai USD 15,9 miliar, atau setara Rp 228,165 triliun.
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji yakin, bisa mencapai angka USD 17 miliar pada tahun ini.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana miliarder muda mengelola uang mereka? Bagi para miliarder, mereka akan lebih cermat dalam menentukan instrumen investasi. Umumnya mereka akan memprioritaskan investasi terhadap instrumen yang aman untuk mengamankan aset yang dimiliki.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Kapan Mikha Tambayong mulai bertugas? Perempuan kelahiran Jakarta 15 September 1994 ini mulai aktif berdinas sejak Mei 2023.
-
Kenapa mimpi melahirkan sering dikaitkan dengan tanda keberuntungan? Beberapa jenis mimpi melahirkan bayi, seperti melahirkan bayi yang sehat dan kuat, sering diartikan sebagai pertanda keberuntungan, kesuksesan, atau kebahagiaan yang akan datang dalam kehidupan seseorang.
"Tentang investasi migas, kami pun tetap optimis kegiatan usaha migas bisa berangsur-angsur membaik. Sehingga kami mentargetkan investasi migas tahun 2022 sebesar USD 17 miliar," ujarnya dalam sesi teleconference, Rabu (19/1).
Tutuka menyampaikan, porsi terbesar untuk target investasi tersebut berada di sektor hulu migas, sebesar USD 12,87 miliar. Sedangkan pada sisi hilir disasar menerima pemasukan USD 4,12 miliar.
"Kalau hilir lebih banyak ke pengolahan, sekitar USD 3,41 miliar. Pengangkutan, penyimpanan dan niaga juga kita upayakan. Jadi untuk hilir juga kita memperhatikan, karena kecil-kecil tapi juga menjadi backbone perekonomian," terangnya.
"Kemudian untuk hulu yang paling besar tentunya di produksi USD 8,2 miliar. Kemudian di pengembangan USD 2,36 miliar. Lalu di eksplorasi USD 1,3 miliar," papar Tutuka.
Dia menilai, 2022 merupakan tahun yang kritikal bagi pemerintah dan pelaku usaha migas, khususnya PT Pertamina (Persero). Untuk itu, pemerintah mendorong Pertamina untuk menaikan lifting migas agar tidak turun terus.
"Kami mentargetkan dan mengupayakan bersama dengan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) lain, terutama di Pertamina untuk tidak turun lagi. Malah kita berupaya untuk kick off naik ke atas tahun ini," imbuh Tutuka.
Menteri Bahlil Incar Investasi Hulu Migas Rp227,2 Triliun
Menteri Investasi yang juga Kepala Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengincar investasi pada sektor hulu migas (minyak dan gas) mencapai USD 16 miliar atau sekitar Rp227,2 triliun (kurs Rp14.200 per USD).
Bahlil mengaku telah berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk mendongkrak pemasukan investasi hulu migas hingga mencapai USD 16 miliar tersebut.
"Kemarin saya bicara dengan ibu Menkeu, kemudian pak Arifin, kita targetkan ke depan investasi di hulu migas kurang lebih USD 15-16 miliar. Ini yang sekarang kita lagi dorong," ungkap Bahlil dalam acara The 2nd IOG di Bali Nusa Dua, Senin (29/11).
"Formulasinya bagaimana, ini yang kita juga masukan nanti agar itu bisa jadi formulasi kebijakan negara," sambungnya.
Bahlil memandang, realisasi investasi hulu migas pada tahun ini masih belum cukup kuat untuk bisa tembus target tersebut. Secara proyeksi, pemerintah mematok investasi USD 12 miliar di sektor hulu migas di 2021 ini.
"Dalam catatan kami, target realisasi untuk investasi hulu migas di tahun ini kurang lebih USD 12 miliar. Realisasinya sekarang sudah hampir USD 9 miliar, dan target di akhir tahun kurang lebih USD 11 miliar,” kata Bahlil.
Ke depan, pemasukan investasi untuk hulu migas bakal lebih sulit jika pelaku usaha terkait tidak mau cepat bertransformasi menuju energi baru terbarukan (EBT).
"Kedua, persoalan green energy, yang kita dorong sekarang mobil listrik, baterai listrik. Saya pikir ini harus ada satu strategi yang baik agar bagaimana lifting kita tetap naik, tapi juga pasar kita tetap terbuka. Memang solusinya adalah hilirisasi," tuturnya.
Selanjutnya, Bahlil juga ingin agar pemerintah lebih proaktif mendesain kebijakan dan insentif untuk bisa memicu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau perusahaan yang ingin melakukan pengeboran sumur migas agar lebih condong ke Indonesia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bim)