Pengusaha AS keluhkan harga tanah di Indonesia lebih mahal dari China dan India
Presiden Grup Kohler Larry Yuen mengatakan harga tanah yang ditawarkan oleh pemerintah cukup mahal, lebih mahal dibandingkan negara lain seperti China dan India. Meski begitu, Indonesia masih tetap menarik di mata karena pangsa pasar yang cukup besar.
Kohler, perusahaan manufaktur asal Amerika Serikat akan segera membangun pabrik perdananya di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. Pabrik yang berdiri di lahan seluas 20 hektare tersebut ditargetkan beroperasi tahun 2019.
Presiden Grup Kohler Larry Yuen mengatakan berinvestasi di Indonesia cukup menantang. Hal tersebut digambarkan oleh harga tanah yang ditawarkan oleh pemerintah cukup mahal, lebih mahal dibandingkan negara lain seperti China dan India.
-
Mengapa Amerika Serikat berencana untuk berinvestasi 'habis-habisan' dalam industri teknologi? Atas hal itu, maka wajar bila Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa negaranya akan berinvestasi ‘habis-habisan’ dalam industri yang akan menentukan masa depan.
-
Apa yang dimaksud dengan sertifikat? Sertifikat adalah bukti kepemilikan atau keikutsertaan. Biasanya, sertifikat diberikan kepada mereka yang selesai mengikuti serangkaian acara.
-
Kenapa para pengusaha Amerika Serikat mengapresiasi Airlangga Hartarto? "Kalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif," tegas Anggota Kongres Jackson.
-
Gimana cara mitigasi bencana melindungi investasi dan sumber daya manusia? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
"Salah satu perbedaannya dengan negara lain, harga tanah di Indonesia mahal. Kami tidak pernah menemukan harga seperti di sini. Tapi sangat menantang meskipun cukup mahal," ujar Larry di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat, Selasa (28/11).
Meski begitu, Indonesia masih tetap menarik di mata karena pangsa pasar yang cukup besar. Di mana, permintaan masyarakat selalu tinggi terhadap produk perusahaan tersebut.
"Sebagai timbal baliknya, mahal tapi servicenya oke. Jadi uang yang kami habiskan itu berarti. Ada harga, ada pasar. Pangsa pasar seperti di Indonesia, jarang ditemui di negara lain," jelasnya.
Untuk negara ASEAN, Kohler juga pernah membangun bisnis yang sama di Thailand namun seiring berjalannya waktu ternyata bisnis tersebut tidak cocok. "Kita juga pernah membangun bisnis di Thailand tapi tidak cocok. Faktornya banyak ada satu dan lain hal. Karenanya, kita memilih tidak lanjut," jelasnya.
Larry menambahkan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia. Mengingat. kondisi pembangunan Indonesia yang tergolong cepat, menjadi daya tarik bagi investor melakukan investasi.
"Warga Indonesia, orang-orang yang antusias dalam segala produk. Ini adalah waktu yang baik untuk memilih Indonesia, pemerintah juga sudah fokus di manufaktur. Setiap kali saya datang ke Indonesia, pembangunan cepat dan pusat perbelanjaan juga terus bertambah," tandasnya.
Baca juga:
Perusahaan furniture AS bangun pabrik senilai Rp 1,35 T di Indonesia
Bertemu Dubes Swedia, Sandiaga janji beri kemudahan izin investasi
BKPM tawarkan investasi Rp 1,2 triliun bangun lapas baru di Ciangir
Produsen makanan-minuman Jepang buka toko pertama di Indonesia
Menhub Budi pastikan KAI tetap menjadi pemegang mayoritas saham LRT Jabodebek
Korea tertarik kembangkan pesawat R80 karya BJ Habibie
Hari pertama pagelaran CJIBF raup investasi Rp 3,03 triliun