Penjualan lesu, Antam rugi Rp 775 miliar tahun lalu
Menurunnya penjualan lantaran belum membaiknya harga komoditas dunia.
Tahun lalu PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menanggung rugi hingga Rp 775,17 miliar. Kinerja keuangan Antam tahun lalu jauh lebih buruk dibanding tahun sebelumnya. Dari catatan perseroan, pada 2013 Antam masih mencatat laba Rp 410 miliar.
Lesunya kinerja Antam tahun lalu tidak lepas dari faktor menurunnya penjualan. Dari Rp 11,29 triliun pada 2013 menjadi Rp 9,42 triliun di 2014. Menurunnya penjualan lantaran belum membaiknya harga komoditas dunia.
-
Kapan Mpok Atiek bermimpi? Dalam mimpi, tanggal 10 bulan 7 tahun 2024, nggak dipikir, anggap aja bunga tidur," ujarnya.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Siapa penemu ember tumpuk? Sudah sejak lama ia mengembangkan inovasi pengolahan sampah sisa makanan lewat metode ember tumpuk. Ia melakukan penelitian terkait ember tumpuk sudah sejak tahun 2000.
-
Apa yang dimaksud dengan empon-empon? Empon-empon adalah istilah dalam bahasa Jawa yang merujuk pada akar dari berbagai jenis tanaman obat. Istilah ini juga biasanya digunakan untuk menyebut ramuan seduhan dari minuman hangat dengan bahan akar dan tanaman herbal.
"Harga komoditas turun maka kami akan genjot volume produksi," ujat Direktur Utama Antam Teddy Badrujaman usai RUPS Tahunan di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (31/3).
Laba usaha perseroan ikut anjlok drastis dari Rp 421,03 miliar di 2013 jadi tercatat rugi Rp 179,40 miliar di 2014. Laba bersih per saham ikut turun dari Rp 43 jadi minus Rp 81 di tahun lalu.
Sementara itu, RUPS juga telah merombak jajaran direksi. Tato Miraza diberhentikan sebagai Direktur Utama Perseroan dan mengangkat Direktur Operasi Perseroan Teddy Badrujaman menjadi Direktur Utama.
Kemudian, perseroan mengangkat Agus Zamzam Jamaluddin yang sebelumnya Direktur Utama PT Indonesia Chemical Alumina, Direktur PT Danareksa Aloysius Kiik Ro dan Managing Director PT Putra Bestari Johan N.B. Nababan diangkat menjadi direktur perseroan.
"Tentunya tugas ini tidak ringan, kami (direksi lama) akan dukung," kata Tato.
(mdk/noe)