Perbanas minta pemerintah benahi perlindungan konsumen properti
"Kepercayaan para konsumen menjadi positif, sehingga bisa mendorong pertumbuhan di sektor properti."
Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) meminta pemerintah meningkatkan perlindungan konsumen properti. Mengingat, pengembang nakal masih bertebaran di Tanah Air.
"Perlindungan konsumen harus dikedepankan, karena sektor properti juga harus dibenahi terkait dengan perlindungan konsumen," kata Sekretaris Jenderal Perbanas Dani Hartono dalam seminar terkait properti, di Jakarta, Selasa (16/5).
-
Kenapa harga tanah dan rumah di Indonesia semakin mahal? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kapan Pemilu Proporsional Tertutup diterapkan di Indonesia? Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, namun tak bisa memilih wakil rakyat secara personal. Sistem ini sempat dianut oleh Indonesia antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999.
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Kenapa Indonesia rentan terhadap gempa bumi? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Mengapa investasi properti di Lampung menjadi pilihan yang menjanjikan? Meskipun mengalami kenaikan, harga rumah di Bandar Lampung masih tergolong terjangkau dibandingkan dengan beberapa kota besar di Indonesia. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi investor dan calon pembeli rumah untuk mendapatkan properti dengan harga yang kompetitif dan potensi untuk mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan di masa depan.
-
Bagaimana Ardhan Leemy memulai bisnis propertinya? Ia memulai usaha bisnis propertinya sendiri pada tahun 2020. Hasil komisi yang diterimanya sebagai seorang agen properti terus ia kumpulkan.
Dengan begitu, lanjutnya, kepercayaan konsumen bisa bertambah. Pada gilirannya, hal tersebut bisa menggairahkan bisnis properti di Indonesia.
"Kepercayaan para konsumen menjadi positif, sehingga bisa mendorong pertumbuhan di sektor properti."
Di sisi lain, menurut Dani, pemerintah juga perlu membenahi regulasi guna mendukung pertumbuhan properti.
"Diperlukan banyak regulasi untuk menumbuhkan sektor ini," katanya.
"Peran semua pihak terkait perlu dioptimalkan hal ini tentu demi menumbuhkan sektor properti di Indonesia."
(mdk/yud)