Percepat klaim asuransi korban AirAsia, Risma datangi kantor OJK
Firdaus mengatakan, pertemuan ini juga membicarakan bagaimana agar pencairan klaim asuransi segera diterima ahli waris.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sore ini menyambangi kantor Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani. Risma sapaan akrabnya menemui Firdaus untuk menanyakan proses pencairan asuransi korban kecelakaan AirAsia QZ8501 rute Surabaya - Singapura pada 28 Desember 2014 silam.
Firdaus mengatakan, pertemuan ini juga membicarakan bagaimana agar pencairan klaim asuransi segera diterima ahli waris.
"Kami OJK bersama perusahaan asuransi tadi siang sudah mengatakan pertemuan, dan sore ini bertemu Wali Kota Surabaya. Kami koordinasi bagaimana kami mempercepat klaim pembayaran kepada klaim penumpang AirAsia," ucap Firdaus dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (9/1).
Menurut Firdaus, sebelum bertemu Risma, pihaknya juga sudah bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Pertemuan ini juga membicarakan pencairan asuransi korban kecelakaan AirAsia.
"Tadi pagi saya sudah bertemu Gubernur Pak De Karwo. Tadinya niat saya dan teman teman asuransi mau ke Surabaya. Tapi ternyata ibu walikota dan gubernur di Jakarta jadi saya mengundang beliau ke OJK," katanya.
Dalam pertemuan ini, OJK dan Pemda menyepakati akan mendorong industri asuransi untuk segera mencairkan asuransi korban kecelakaan AirAsia. "Kami sampailkan kami mendorong secepat mungkin proses klaim. Kita akan koordinasi dengan Pemda. Pembayaran klaim syarat administrasi, akte kematian, akte waris segera disiapkan Pemda," tutupnya.
Sebelumnya, totalitas Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini mendampingi keluarga korban tragedi AirAsia QZ8501, tak perlu diragukan lagi. Dia benar-benar all out membantu keluarga korban hingga semuanya tuntas. Bahkan, Risma mengaku siap menjadi 'pos' keluh kesah keluarga korban yang berada di luar Kota Pahlawan.
"Selama ini, kita memang mendampingi, kita juga siapkan psikolog, ada psikiater untuk mendampingi keluarga korban. Kita juga menjaga rumah-rumah korban yang saat ini kosong," kata Risma usai menjenguk keluarga korban di Posko Ante Mortem AirAsia Polda Jawa Timur.
Tidak hanya setiap hari datang di posko ruang tunggu keluarga di Mapolda, Jawa Timur, tetapi juga pasang badan untuk menyelesaikan kasus dan kesulitan keluarga.
"Saya mengajak pakar asuransi dari Universitas Airlangga, Surabaya untuk mendampingi keluarga korban," kata Risma di Mapolda Jawa Timur.
Risma mengaku tidak paham dengan dunia asuransi karena itu mengajak seseorang untuk membantu mendampingi keluarga sampai tuntas, agar tidak dua kali menjadi korban.
"Ini karena pertama kali terjadi. Saya juga tidak paham soal instansi mereka. Saya akan komunikasikan soal kesulitan-kesulitan keluarga, bagaimana mendapatkan kartu keluarga, legalisirnya dan lain sebagainya. Karena kan ada yang satu keluarga ikut semua," katanya.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
Baca juga:
Wali Kota Risma temui OJK urus asuransi korban AirAsia
OJK janji kawal pencairan deposito dan investasi korban AirAsia
Jonan: Presiden concern asuransi korban AirAsia harus dibayar!
MenPAN minta AirAsia serahkan asuransi korban 7 hari kerja
Keluarga tolak uang muka asuransi, MenPAN larang dicicil
Risma siapkan dokumen ahli waris untuk keluarga korban AirAsia