Perhatian! Ini Titik Rawan Kemacetan Saat Arus Balik Lebaran
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan titik krusial kemacetan pada arus balik lebaran 2024.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan titik krusial kemacetan pada arus balik lebaran 2024.
Perhatian! Ini Titik Rawan Kemacetan Saat Arus Balik Lebaran
Perhatian! Ini Titik Rawan Kemacetan Saat Arus Balik Lebaran
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, daerah Salatiga sampai Semarang merupakan titik krusial yang harus diantisipasi dalam menghadapi arus balik Lebaran 2024.
Sebab jalur ini merupakan titik pertemuan pemudik dari arah Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.
"Jika melihat dari pengalaman tahun lalu, titik paling krusial adalah di daerah Salatiga sampai ke Semarang," kata Budi di Cikampek sebagaimana dilansir dari Antara, Jumat (11/4).
Budi mengimbau seluruh pihak agar mempersiapkan arus balik dengan baik.
Terutama di periode puncak yang diprediksi pada 13 dan 14 April 2024.
“Oleh karenanya, untuk baliknya seperti Presiden (Joko Widodo) waktu itu anjurkan, kembalinya lebih awal. Kalau bisa besok atau lusa, Sabtu (13 April), karena Minggu dan Senin pasti ada kenaikan yang besar,” ungkap Budi.
Dalam rapat koordinasi yang dilakukan, sejumlah pemangku kepentingan seperti Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Kepolisian, Jasa Marga, Jasa Raharja, dan ASDP memaparkan rencana operasional dan langkah-langkah yang telah disusun guna kelancaran arus balik Lebaran yang puncaknya diperkirakan akan terjadi pada 13-14 April 2024.
merdeka.com
Menhub mengapresiasi semua pemangku kepentingan yang sudah berkoordinasi dan berkolaborasi dalam menyukseskan arus mudik Lebaran 2024. Mengingat salah satu indikatornya kecepatan waktu tempuh.
Lebih lanjut, Budi juga meminta truk tiga sumbu atau lebih agar tidak beroperasi selama arus balik Lebaran berlangsung. Alasannya karena bisa menghambat pergerakan pemudik, khususnya di Pelabuhan Merak dan Ciwandan.
“Penegakan hukum berkaitan dengan truk tiga sumbu akan dilakukan. Pak Kapolri sudah berjanji untuk melakukan itu. Oleh karenanya, supir, pemilik kendaraan, pemilik barang menahan diri, kan ini tinggal beberapa hari,” kata Budi Karya.
Sementara itu Menko PMK Muhadjir menuturkan, berdasarkan hasil evaluasi, penanganan arus mudik tahun ini secara umum berjalan lancar disertai ada perbaikan-perbaikan dari banyak sisi.
Namun masih terdapat beberapa permasalahan, terutama yang diakibatkan oleh kenaikan jumlah pemudik.
Menko Muhadjir juga menyoroti perilaku pemudik yang tidak disiplin, khususnya yang melalui pelabuhan penyeberangan.
Sebab masih ditemukan pemudik yang nekat datang ke pelabuhan, padahal belum memiliki tiket. Hal ini tentu sangat disayangkan, sebab dapat menghambat pergerakan lalu lintas di area pelabuhan.
“Saya berharap betul, kepada para pemudik yang akan kembali pada arus balik, terutama dari arah Bakauheni mohon untuk jangan datang sebelum membawa tiket. Dan gunakanlah tiket pada hari itu juga. Pasti bisa berangkat,” kata Menko Muhadjir.
Muhadjir juga menjelaskan arus balik Lebaran punya karakteristik yang berbeda dengan arus mudik.
Jika arus mudik gerakannya sentrifugal (menyebar), arus balik justru sentripetal alias mengerucut ke salah satu titik, yaitu ibukota dan sekitarnya.
Pengelolaan arus balik tentu jauh lebih sulit dibanding saat arus mudik.
“Karena itu nanti mohon kesadaran pemudik agar betul-betul mematuhi kedisiplinan agar semua yang akan masuk kembali bekerja di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya itu bisa dilayani dengan baik, baik oleh Korlantas, oleh Kementerian Perhubungan, maupun Kementerian PUPR, dan kementerian-kementerian yang lain,”
kata Muhadjir.