Permintaan Produk Kesehatan Naik, Ekspor Indonesia Stabil di Tengah Pandemi Corona
Total ekspor selama kuartal I-2020 tercatat mencapai USD 41,79 miliar, atau meningkat sebesar 2,9 persen dibanding periode tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor non-migas yang naik sebesar 6,4 persen, menjadi USD 39,49 miliar.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berkomitmen meningkatkan kinerja perdagangan di tengah pandemi Covid-19. Seperti diketahui, perdagangan Indonesia pada kuartal I-2020 tercatat masih relatif stabil.
"Perdagangan Indonesia pada triwulan I-2020 relatif stabil di tengah sulitnya kondisi dunia karena adanya pandemi Covid-19 ini. Pertumbuhan perdagangan selama triwulan I-2020 mengalami penguatan didukung oleh naiknya kinerja perdagangan di sektor non-migas," kata Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto dikutip dari keterangannya, Minggu (26/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Apa yang Kemendag lepas untuk ekspor perdana ke Malaysia? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Mendag Agus menekankan, total ekspor selama kuartal I-2020 tercatat mencapai USD 41,79 miliar, atau meningkat sebesar 2,9 persen dibanding periode tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor non-migas yang naik sebesar 6,4 persen, menjadi USD 39,49 miliar.
"Penguatan ekspor sektor non-migas selama kuartal I-2020 didukung kinerja ekspor produk hasil industri dan beberapa komoditas pertanian yang nilai ekspornya meningkat masing-masing sebesar 9,7 persen dan 16,2 persen. Ekspor produk hasil industri tercatat naik dari USD 30,0 miliar menjadi USD 32,9 miliar, sedangkan ekspor komoditas pertanian naik dari USD 0,8 miliar menjadi USD 0,9 miliar," terang Mendag Agus.
Selain itu, penguatan ekspor non-migas selama tiga bulan pertama 2020 juga didorong oleh kenaikan ekspor ke beberapa negara mitra dagang Indonesia. Nilai ekspor ke pasar tujuan yang tercatat mengalami kenaikan yang signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Swiss naik sebesar USD 234,1 juta atau 118,4 persen, Prancis naik sebesar 105,3 juta atau 64,9 persen, Singapura naik sebesar USD 713,8 juta atau 35,4 persen, Italia naik sebesar USD 89,6 juta atau 22,5 persen, Amerika Serikat naik sebesar USD 670,8 juta atau 16,1 persen, dan China naik sebesar USD 732,1 juta atau 14 persen.
"Di tengah pandemi wabah Covid-19, kinerja ekspor non-migas yang meningkat ini tentu sangat menggembirakan. Hal ini terjadi karena permintaan beberapa kebutuhan masyarakat dunia akan produk kesehatan dan kebersihan meningkat. Secara kumulatif, ekspor non-migas kuartal I-2020 masih tumbuh positif," ujar Mendag Agus
Perdagangan Indonesia dan China
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor Indonesia ke China pada kuartal I-2020 mengalami peningkatan menjadi USD 6,38 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar USD 5,75 miliar. Peningkatan tersebut didukung oleh kenaikan ekspor non-migas menjadi USD 5,97 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar USD 5,24 miliar.
Penguatan ekspor tiga bulan pertama tahun ini ke China tidak hanya terjadi pada nilainya, tetapi juga pada pertumbuhannya. Total ekspor kuartal I tahun ini tumbuh sebesar 10,8 persen. Penguatan kinerja ekspor tersebut didukung oleh kenaikan ekspor non-migas sebesar 14,0 persen.
Komoditas ekspor non-migas ke China periode Januari―Maret 2020 yang tercatat mengalami peningkatan signifikan, yaitu batubara (HS 27) naik sebesar 38,6 persen, besi dan baja (HS 72) naik sebesar 92,6 persen, alaskaki (HS 64) tumbuh sebesar 64,0 persen, tembaga dan barang dari tembaga (HS 74) naik sebesar 138,5 persen, dan kertas (HS 48) naik 76,3 persen.