Perusahaan ban asal China bangun pabrik senilai Rp 6,7 T di Cikampek
Pabrik ban ini merupakan hasil peleburan perusahaan lokal yaitu PT Vorich Wealth Indo.
Perusahaan pendukung komponen otomotif asal China siap tanam investasinya sebesar USD 501 juta atau setara Rp 6,7 triliun di Indonesia. PT Shandong O'Green Tyre Co Ltd mengaku saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan infrastruktur berupa pabrik di Indonesia.
Pabrik ban ini merupakan hasil peleburan perusahaan lokal yaitu PT Vorich Wealth Indo guna mengoperasikan pabrik secara bersama.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Apa yang akan dilarang oleh AS untuk investasi ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor kedua terbesar di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
General Manager (GM) Eastern O'Green, Fitria Zenitia menjelaskan dengan dana sebesar itu, nantinya target kapasitas produksi pabrik mencapai 30.000 ban per harinya. Pabriknya sendiri akan berdiri di lokasi kawasan industri Cikampek, Jawa Barat.
"Itu ban untuk truk, bus dan kendaraan jenis sedan. Saat ini kita sudah melakukan tes pasar untuk mengetahui pangsa pasarnya. Tapi investasinya terus jalan," ujar dia di Jakarta, Senin (29/2).
Fitria menegaskan beberapa negara penerima hasil produksi sudah siap dipasarkan hingga pasar ekspor seperti ke Amerika Serikat (AS), Eropa, Meksiko, Brasil dan Australia. Dia berharap hasil produksinya nanti dapat diselaraskan dengan program-program insentif investasi yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada awal tahun lalu.
"Nanti 75 persen untuk ekspor dan 25 persennya pasar lokal. Kalau dari China itu masuk ke AS kena bea masuk 50 persen, kalau ke Australia 30 persen. Kalau dari Indonesia cuma 5 persen. Jadi pasar AS itu sebenarnya besar cuma kalau China itu ada pembatasan," jelas dia.
Dia menambahkan investasi tersebut dapat menyerap hingga 2.000 pekerja. Sedangkan, nilai ekspor ban yang diproduksi oleh Eastern O'Green dalam satu tahun mencapai USD 600 juta.
"Pabriknya ditargetkan selesai semester I ini. Nanti tahap 1 penyerapan tenaga kerjanya bisa sampai 2.000 orang. China boyong 200 orang tenaga kerja dari sana, itu tenaga teknisi," pungkas dia.
Baca juga:
Terkendala bahasa, BKPM ajak Dubes China bikin desk investasi
Suku bunga simpanan turun, Taspen ubah pola investasi
Menteri Yuddy minta pemda ikut pangkas izin usaha di daerah
Ini biang kerok investasi daerah kerap mandek versi Kemendagri
DPR sebut birokrasi buruk buat peringkat investasi energi terpuruk
BKPM sebut BUMN gas Korsel rencana investasi Rp 15,2 triliun