Perusahaan Harry Tanoe bakal bangun hotel di Palestina
"Jadi Palestina ini kan terbuka untuk investasi dalam berbagai bidang, tourism, hotel, infrastruktur."
MNC Group menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian kerja sama dengan Palestinian Economic Council For Development and Reconstruction (Pecdar) of The State of Palestine. Kerja sama ini diwujudkan dengan penanaman modal (investasi) di bidang properti pembangunan hotel di Palestina.
Kerja sama ini juga diharapkan bisa semakin mempererat hubungan antar kedua belah pihak, juga hubungan antar kedua negara.
-
Bagaimana cara Soekarno meresmikan Hotel Indonesia? Sukarno menggunting pita sebagai tanda peresmian hotel ini, setelah merencanakan pembangunannya selama 2 tahun.
-
Siapa yang merancang Hotel Indonesia? Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat.
-
Kapan hotel milik Tommy Soeharto dibangun? Diketahui bahwa hotel ini mulai dibangun pada tahun 1997.
-
Apa yang membuat hotel milik Tommy Soeharto terasa mencekam? Kesan ini timbul bukan hanya karena telah ditinggalkan dalam waktu yang lama, melainkan juga karena terkadang hotel ini terlindung oleh kabut pada waktu-waktu tertentu.
-
Di mana Pak Haryono tinggal? Ia tinggal menetap pada salah satu lorong goa itu.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo atau biasa disapa HT mengatakan, kerja sama investasi dengan Palestina ini adalah bentuk komitmen perusahaannya untuk terus mendukung kemajuan Palestina. Apalagi negara di Jazirah Arab tersebut memang tengah gencar melakukan proyek rekonstruksi.
"Jadi Palestina ini kan terbuka untuk investasi dalam berbagai bidang, tourism, hotel, infrastruktur. Jadi MNC Group berkomitmen akan investasi di sana," ujar HT dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Jumat (20/5).
Tahap pertama, investasi yang dilakukan MNC Group menyasar pada pembangunan hotel. Namun ke depan bisa saja ke bidang lainnya. "Yang pertama akan dilihat, dilakukan mudah-mudahan hotel. Sudah ada pandangan di sana. Tapi bisa juga mencakup yang lain, infrastruktur dan lainnya." kata dia.
Menurut HT, Palestina merupakan negara yang berkesempatan besar untuk berkembang. Itu sebabnya mengapa MNC Group berminat untuk menanamkan investasinya di sana. "Kalau saya lihat Palestina ini memiliki kesempatan yang besar untuk berkembang. Jadi itulah kenapa kita jalin kerjasama, khususnya di bidang investasi," tuturnya.
HT berharap dengan adanya investasi dari MNC Group bisa menarik investasi lainnya ke negara tersebut. Sehingga masyarakat di sana bisa terbantu. "Tentu ini bisa menjadi investasi yang baik bgi MNC juga Palestina dan bisa diikuti yang lain. Karena suatu negara itu bisa berkembang dengan baik kalau banyak investasi yang masuk," tambahnya.
Minister Pecdar of the State of Palestine, Muhammad Ibrahim Shtayyeh mengapresiasi investasi yang dilakukan oleh MNC Group. Menurut dia, apa yang dilakukan oleh HT adalah satu bentuk solidaritas kepada masyarakat di negaranya.
"Saya pikir dia (HT) ingin menunjukkan solidaritasnya kepada masyarakat Palestina, tidak hanya dalam bentuk kerja, tapi juga dalam bentuk praktik yang dijalankan," ucap Shtayyeh.
Dengan adanya investasi akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya. Hal ini sejalan dengan semangat Indonesia yang selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina.
"Tentu pertemuan hari ini juga berlandaskan pertemanan. Bagaimana pemerintah Indonesia berjuang keras untuk membantu melalui pertemuan (konferensi) Bali untuk membantu perdamaian Palestina," tuturnya.
Lebih jauh Shtayyeh berharap, dengan adanya investasi bisa membantu proses perdamaian di negaranya. "Tentu kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Hary dan grup. Kami berharap ini sukses dan kita dapat lain waktu bertemu kembali di sana," ujarnya.
Baca juga:
Akuisisi bank umum dan asuransi, MNC Kapital alokasikan Rp 2 T
2016, Bank MNC International incar laba bersih Rp 30 miliar
BMTR bagikan dividen Rp 5 per lembar saham
MNC catatkan laba bersih Rp 1,19 T pada 2015
Hary Tanoesoedibjo tinggalkan MNC Grup demi Perindo
Pasar periklanan nasional di 2015 capai Rp 138 T
Bos televisi jangan seenaknya putar mars partai di frekuensi publik