Perusahaan India ini ambil untung dari anjloknya Rupiah dan Ringgit
Perusahaan ini mengimpor kelapa sawit dari Indonesia dan malaysia.
Ketidakpastian ekonomi global menghantam ekonomi banyak negara. Indonesia dan Malaysia misalnya, kedua negara ini harus merasakan melemahnya nilai tukar Rupiah dan Ringgit terhadap dolar Amerika (USD).
Namun demikian, kondisi ini malah menguntungkan bagi perusahaan asal India, Godrej Group.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Siapa yang menolak menerima uang suap ratusan juta rupiah? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Dilansir CNBC, dalam wawancaranya, CEO Godrej Group, Adi Godrej mengakui dengan melemahnya Rupiah dan Ringgit, pihaknya terbantu dalam impor kelapa sawit. India selama ini memang menjadi salah satu tujuan ekspor kelapa sawit Indonesia dan Malaysia.
"Harga mereka jadi lebih rendah. Jadi pada dasarnya itu yang membantu kita," ungkap Adi, Selasa (25/8).
Meski demikian, pelemahan nilai tukar Rupiah diakui paling menguntungkan bisnis perusahaan Adi Godrej. "Sangat bermanfaat karena beberapa harga komoditi turun," ujarnya.
"kita akan manfaatkan, sangat mempertimbangkan kepercayaan dari mata uang yang lemah ini di Asia Tenggara," jelasnya.
Untuk kondisi ekonomi di India, Adi mengklaim dalam kondisi yang sehat. Ini terlihat dari pertumbuhan usahanya pada kuartal II-2015.
"Kinerja kami di kuartal terakhir sangat baik peningkatan 40 persen," terangnya.
(mdk/idr)