Perusahaan Ini Rugi Rp64,87 Miliar Gara-Gara Masyarakat Borong Mesin Cuci
Sudah lebih dari 40.000 pesanan dilakukan secara daring dalam waktu sekitar 20 menit.
Sebuah toko yang menjual perlengkapan rumah tangga di China mengalami kerugian 30 juta yuan atau setara dengan Rp64,87 miliar. Kerugian ini disebabkan kesalahan seorang karyawan yang secara tidak sengaja memberi label harga yang salah pada beberapa mesin cuci toko. Tindakan karyawan tersebut kemudian memicu aksi belanja besar-besaran.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), toko waralaba Little Swan Dongshan, yang juga memiliki gerai fisik di daerah Jixi, provinsi Anhui di China tenggara, meminta maaf dan meminta pelanggan untuk menarik pesanan mereka. Padahal, sudah lebih dari 40.000 pesanan dilakukan melalui toko daringnya dalam waktu sekitar 20 menit pada 18 Agustus malam.
- Kasus Produksi Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar: 15 Tersangka, Barang Bukti Rp446,7 Juta hingga Mesin Cetak
- Negara Hampir Rugi Rp10,3 Miliar dari Barang-Barang Selundupan
- Perusahaan Udang Terafiliasi Kaesang Rugi Rp240,67 Miliar, Belum Bayar Gaji Karyawan Selama 4 Bulan
- Pantang Menyerah Meski Rugi 6 Bulan Berturut-Turut, Pemuda Asal Bogor Kini Raup Omzet Ratusan Juta Per Bulan
Little Swan adalah merek mesin cuci rumah tangga terkemuka dan pelanggan telah melihat harga yang sangat rendah di toko waralaba.
Toko tersebut mengatakan bahwa itu adalah kesalahan yang dilakukan oleh salah satu pekerjanya yang salah memahami aturan preferensial situs web belanja Tmall, yang dioperasikan oleh Alibaba Group.
Akibat transaksi besar-besaran terhadap mesin cuci tersebut, perusahaan berpotensi kehilangan 30 juta yuan jika memenuhi pesanan. Sebab, harga asli produk tersebut mencapai 70 juta yuan atau setara Rp152 miliar, tetapi pelanggan hanya membayar 40 juta yuan atau setara dengan Rp87 miliar akibat kesalahan tersebut.
Seorang pelanggan bernama Wang mengatakan, dia mengetahui tentang penurunan harga yang drastis melalui media sosial pada tanggal 28 Agustus. Dia membeli tiga mesin secara daring, termasuk dua yang biasanya dijual seharga Rp3,7 masing-masing tetapi harganya hanya Rp650.000. Dan satu lagi yang seharusnya seharga Rp5,42 juta tetapi diberi label Rp953.755.
Wang mengatakan bahwa setelah melihat pernyataan permintaan maaf toko tersebut, dia segera mengikuti permohonan maaf tersebut dan membatalkan pesanannya.
Menurut pernyataan toko tersebut, mayoritas pelanggan membeli beberapa mesin dan memesan "dengan cara yang profesional". Hal ini menunjukkan bahwa pesanan tersebut kemungkinan besar dibuat oleh perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, bukan individu yang hanya mencari harga murah.
Perusahaan minta maaf
Perusahaan mengakui bahwa, akibat kesalahpahaman tersebut, perusahaan telah melakukan kesalahan besar.
"Kami menyadari bahwa masalah ini telah menimbulkan kebingungan di masyarakat dan telah mengganggu pasar secara serius. Kami merasa sangat bersalah dan kesal,” demikian bunyi permintaan maaf perusahaan.
Toko Waralaba Little Swan Dongshan mengatakan pihaknya hanya memiliki enam karyawan dan hanya memperoleh sedikit keuntungan dalam beberapa tahun terakhir di tengah perlambatan ekonomi.
"Puluhan ribu pesanan dan puluhan juta yuan merupakan angka yang sangat besar bagi kami. Kami merasa sangat menyesal atas semua pelanggan yang terdampak," kata pernyataan dari perusahaan tersebut.
“Kami mohon dengan rendah hati agar Anda memahami kesulitan kami dan setuju untuk membatalkan pesanan. Kami akan mengembalikan uang Anda secepat mungkin.”
Perusahaan juga merilis video staf yang melakukan kesalahan penetapan harga.
"Saya sangat menyesal atas kesalahan saya. Saat saya menyadarinya, 20 menit telah berlalu," katanya.
“Saya tidak akan mampu menutupi kerugian meskipun saya menjual semua harta saya.”
Investigasi pihak berwenang
Otoritas pengawasan pasar setempat mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penyebab kesalahan harga oleh toko tersebut.
Zhao Liangshan, seorang pengacara dari Firma Hukum Shaanxi Hengda, mengatakan kepada portal berita The Paper bahwa jika sebuah perusahaan dengan sengaja memberi label harga yang salah untuk mendapatkan visibilitas daring atau meningkatkan penjualan, maka perusahaan tersebut wajib memenuhi perintah tersebut.
Sebaliknya, jika penetapan harga terjadi karena suatu kesalahan, perusahaan dapat mengajukan petisi ke pengadilan untuk membatalkan kontrak pembelian, sehingga perusahaan dapat mengembalikan uang pelanggan tanpa harus mengirimkan barang.
“Perusahaan harus memberikan bukti kuat yang menunjukkan bahwa mereka memang telah melakukan kesalahan nyata sehingga pengadilan akan yakin untuk memutuskan pembatalan kontrak pembelian,” kata Zhao.