Perusahaan Udang Terafiliasi Kaesang Rugi Rp240,67 Miliar, Belum Bayar Gaji Karyawan Selama 4 Bulan
Adapun, perusahaan yang dimaksud ialah PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP). Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan dan pengekspor udang.
Nama Kaesang Pangarep kembali menjadi perbincangan publik. Ini karena salah satu perusahaan yang terafiliasi dengan Kaesang disebut tidak membayarkan gaji karyawan selama 4 bulan.
Adapun, perusahaan yang dimaksud ialah PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP). Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan dan pengekspor udang.
Kaesang melalui PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat tercatat memiliki sekitar 8 persen saham di PMMP. Perusahaan milik Kaesang tersebut mulai berinvestasi di PMMP sejak November 2021.
Lantas apakah benar PT Panca Mitra Multiperdana menunggak gaji karyawan selama empat bulan?
Corporate Secretary PMMP, Christian Jonathan Sutanto mengakui bahwa perusahaan belum membayarkan gaji terhadap karyawannya. Hal ini disebabkan menurunnya pendapatan operasional Perseroan selama beberapa bulan terakhir.
"Ada beberapa karyawan Perseroan yang tertunda kewajibannya akibat menurunnya pendapatan operasional Perseroan selama beberapa bulan terakhir, namun Perseroan berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pada seluruh karyawan Perseroan," kata Christian dalam Surat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilansir Selasa (5/11).
Kinerja Perusahaan
Dalam laporan keuangan keterbukaan informasi BEI, kinerja keuangan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mencatatkan penurunan kinerja di kuartal III-2024.
Tercatat, penjualan bersih PMMP pada kuartal III-2024 turun hingga 57,99 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai USD63,38 juta dibandingkan tahun sebelumnya USD150,86 juta.
Penurunan penjualan terjadi di seluruh komoditas unggulan perusahaan. Misalnya penjualan produk udang vannamei, turun 58,1 persen secara yoy menjadi USD57,45 juta.
Bahkan, penjualan udang black tiger turun hingga 73,78 secara yoy sebesar USD1,37 juta. Perusahaan juga melaporkan penjualan lain-lain ikut turun hingga 46,46 persen yoy menjadi USD4,54 juta.
Selanjutnya, perusahaan juga melaporkan beban pokok sebesar 49,38 persen atau setara USD62,33 juta akibat menurunnya penjualan. Penurunan penjualan membuat laba kotor PMMP ikut anjlok sebesar USD 1,05 juta.
Dengan ini, emiten udang yang terafiliasi dengan Kaesang tersebut mengalami kerugian sebesar USD15,26 juta atau sekitar Rp240,67 miliar. Situasi ini berbalik periode yang sama tahun lalu yang berhasil membukukan laba sebesar USD5,29 juta.