Petani semakin sejahtera sepanjang September 2018, ini sebabnya
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi di pedesaan pada September 2018 lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya. Tercatat angka deflasi di pedesaan mencapai 0,59 persen, sementara, di perkotaan sebesar 0,18 persen. Deflasi ini nampaknya menjadikan petani-petani di desa semakin sejahtera.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi di pedesaan pada September 2018 lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya. Tercatat angka deflasi di pedesaan mencapai 0,59 persen, sementara, di perkotaan sebesar 0,18 persen.
Deflasi ini nampaknya menjadikan petani-petani di desa semakin sejahtera. Hal itu terlihat dari nilai tukar petani pada September 2018 naik 0,59 persen menjadi 103,17.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Siapa Lettu Inf Agus Prayogo? Mengutip laman TNI AD, Agus Prayogo merupakan seorang perwira TNI AD berpangka Letnan Satu (Lettu) dari kecabangan infanteri.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu Intip Ketan? Intip ketan merupakan kuliner khas Bulan Ramadan. Makanan ini tidak bisa dijumpai pada bulan-bulan lainnya selain Bulan Ramadan.
-
Apa saja penyebab utama inflasi? Salah satu penyebab utama inflasi adalah ketika permintaan barang dan jasa melebihi penawarannya. Jika banyak orang berusaha membeli produk atau menggunakan jasa yang terbatas, hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
"Kenaikan ini karena indeks harga yang diterima petani naik 0,26 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani turun 0,33 persen," tegas Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (1/10).
Pada September 2018, nilai tukar petani di Jambi mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,68 persen dibandingkan provinsi lainnya. Sebaliknya, nilai tukar petani Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan terbesar, yaitu sebesar 1,18 persen dibandingkan provinsi lainnya.
Kenaikan nilai tukar petani September 2018 dipengaruhi oleh kenaikan nilai tukar petani pada subsektor tanaman pangan sebesar 2,33 persen, nilai tukar petani subsektor perkebunan rakyat 0,78 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,63 persen.
Sedangkan subsektor hortikultura dan subsektor peternakan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,08 persen dan 1,42 persen.
Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di Indonesia. Nilai tukar petani juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
"Jadi semakin tinggi nilai tukar petani, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani," jelasnya.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Gempa Lombok terpantau tak lantas lejitkan inflasi
Ini penyebab deflasi 0,18 persen di September 2018
BPS catat September 2018 kembali deflasi 0,18 persen
Indef prediksi inflasi September 2018 mencapai 0,2 persen
Bank Indonesia catat terjadi deflasi 0,06 persen hingga minggu keempat September
Bank Indonesia prediksi inflasi 2018 di bawah 3,5 persen
Menko Darmin: Inflasi Indonesia dulu itu kronis