Phapros Ekspor Obat Influenza ke Myanmar Senilai Rp700 Juta
PT Phapros Tbk makin gencar melakukan ekspansi bisnisnya di tahun ini. Salah satunya adalah dengan melakukan ekspor produk ke Myanmar melalui anak usahanya PT Lucas Djaja dan PT Marin Liza Farmasi yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.
PT Phapros Tbk makin gencar melakukan ekspansi bisnisnya di tahun ini. Salah satunya adalah dengan melakukan ekspor produk ke Myanmar melalui anak usahanya PT Lucas Djaja dan PT Marin Liza Farmasi yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.
Komisaris Utama PT Lucas Djaja yang sekaligus merupakan Direktur Utama Phapros, Barokah Sri Utami (Emmy) mengatakan, bahwa produk yang diekspor adalah obat influenza serta multivitamin.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Kapan Bua Noi dibawa ke Thailand? Bua Noi masih berusia tiga tahun ketika dia dibawa dari Jerman pada 1992.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
"Ekspor dilakukan karena ada kebutuhan di sana dan total nilainya mencapai lebih dari USD50 ribu atau sekitar lebih dari Rp700 juta," ujarnya.
Emmy berharap ekspor yang dilakukan oleh anak usaha emiten berkode saham PEHA ini bisa mendongkrak konsolidasi pendapatan ekspor perusahaan hingga di atas 5 persen. Di sisi lain, Direktur Utama PT Lucas Djaja, Ninung Murtini mengatakan bahwa tahun ini Lucas Djaja telah melakukan ekspor ke beberapa negara.
"Tahun ini kami telah mengekspor produk ke beberapa negara di wilayah Asia seperti Myanmar dan Afghanistan dengan total nilai mencapai lebih dari USD 600 ribu atau setara dengan lebih dari Rp8 miliar," ucapnya.
Kontainer Terakhir ke Myanmar
Ninung juga menambahkan bahwa kontainer yang diberangkatkan ke Myanmar tersebut merupakan kontainer ke-16 dan 17 sekaligus menjadi kontainer yang terakhir diekspor ke Myanmar.
Pelepasan ekspor ke Myanmar dilakukan beberapa waktu lalu olrh Komisaris Utama PT Lucas Djaja yang sekaligus merupakan Direktur Utama Phapros, Barokah Sri Utami, Komisaris Utama PT Marin Liza Farmasi yang juga merupakan Direktur Keuangan Phapros, Heru Marsono, Direktur Utama PT Lucas Djaja, Ninung Murtini, serta Direktur PT Marin Liza Farmasi, Ronawa Yulianto.
Informasi saja, PT Lucas Djaja dan anak usahanya PT Marin Liza Farmasi resmi diakuisisi oleh PT Phapros, Tbk pada akhir tahun 2018 lalu dengan kepemilikan saham sebesar 90,22 persen.
(mdk/azz)