PHRI Ingatkan Hotel Tempat Karantina Agar Terapkan Protokol Kesehatan
Sejumlah hotel berbintang di Solo dan sekitarnya menerima tamu atau pemudik yang menjalani karantina mandiri, sebelum pulang ke rumah. Bahkan beberapa di antaranya berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK) yang turun layar dari luar negeri.
Sejumlah hotel berbintang di Solo dan sekitarnya menerima tamu atau pemudik yang menjalani karantina mandiri, sebelum pulang ke rumah. Bahkan beberapa di antaranya berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK) yang turun layar dari luar negeri.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo mengingatkan pengelola hotel agar menyusun policy kesehatan yang jelas. Untuk menjadi tempat karantina, hotel bukan hanya sekadar menyediakan kamar. Mereka juga harus menanggung resiko berhadapan dengan orang yang mungkin terpapar atau berpotensi membawa virus corona.
-
Kapan Hotel Cheribon didirikan? Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang hotel ini. Namun dari sejumlah catatan sejarah, bangunan ini didirikan pada awal 1900-an, di mana tata kota di sana sudah beranjak modern dari yang sebelumnya hanya memiliki arsitektur bergaya keraton.
-
Kapan Siantar Hotel diresmikan? Mengutip dari beberapa sumber, Siantar Hotel dulunya diresmikan pada 1 Februari 1915.
-
Kenapa Hotel Kalitaman dibangun? Dilansir dari Nitroburner.nl, saat Pangeran Frederik menetap di Semarang selama perjalanannya ke Jawa, ia juga ingin melakukan perjalanan ke Salatiga. Namun kesulitannya adalah mencari akomodasi yang cocok untuk tamu kerajaan dan rombongan. Maka di Salatiga dibangunlah gedung hotel tersebut secara tergesa-gesa.
-
Kapan Hotel Du Pavillon diresmikan? Peresmian hotel baru Du Pavillon itu diwarnai dengan pertunjukkan sebuah grup opera dari Italia dan dihadiri para pejabat tinggi pemerintah kolonial Hindia Belanda.
-
Kapan Hotel Kalitaman dibangun? Bangunan itu dibangun pada tahun 1837 untuk menyambut kedatangan Pangeran Williem Frederik Henderik, putra raja Williem II.
-
Apa yang istimewa dari Hotel Kalitaman? Hotel itu juga menjadi yang paling mewah pada zamannya sehingga tak sembarang orang bisa masuk ke hotel tersebut.
"Bukan hanya menyediakan kamar saja. Hotel harus menerapkan protokol kesehatan yang jelas. Dari mulai penggunaan peralatan, hingga SOP-nya harus ada juga," ujar Humas PHRI Solo, Sistho A. Sreshto, Selasa (19/5).
General Manager Alana Hotel itu menyebut, PHRI menyerahkan sepenuhnya kebijakan menjadi tempat karantina ke hotel yang bersangkutan. Namun pihaknya senantiasa mengingatkan bahwa selalu ada sisi positif dan negatif dari kebijakan tersebut.
Dari sisi positif, ada pemasukan yang diperoleh hotel. Pihaknya tidak menginginkan, ada hotel yang mendeklarasikan diri sebagai tempat karantina, namun tidak dipersipakan dengan baik. "Jangan sampai ujung-ujungnya nanti stafnya yang menjadi korban. Kemudian para tamu lainnya. Jadi semua harus dipersiapkan," imbuhnya.
Personal tak kalah penting lain yang harus diperhatikan, hotel yang menjadi tempat karantina harus memberitahu masyarakat sekitar. Pemilik hotel juga harus bekerjasama dengan dinas kesehatan dan pemerintah daerah setempat. Sehingga di kemudian hari jangan sampai menimbulkan permasalahan.
Sistho menambahkan, hotel yang tempat karantina tidak perlu melaporkan ke PHRI, karena hanya program bisnis biasa. Mungkin, lanjut dia, ada juga hotel lain yang mebdapat permintaan tersebut, tapi menolaknya.
"Kalau yang menolak itu mungkin pertimbangannya mereka lebih memikirkan keselamatan karyawan. Ada juga hotel yang menerima karena mungkin perlu cash flow. Banyak pertimbangan, tapi pasti ada sisi negatif dan positif," tandasnya.
(mdk/azz)